Pencapaian yang saya raih hari adalah hasil dari action-action masa lalu + do'a dari orang tua dan orang-orang di sekitar saya. Saya ucapkan terima kasih kepada kalian semua, terkhusus ibu saya.
Flash back masa lalu.
Saya lahir dari keluarga sederhana dan bisa dibilang terbelakang. Saya lahir di suatu daerah bernama aek toras berkabupaten Tapanuli Selatan 22 tahun yang lalu. Pekerjaan ayah saya dulu adalah deres pokok rambung. Rambung ayah saya dikampung memang luas, namun masa depan suram di sana. Saya katakan suram karena di sana jauh dari pusat kota. Kebanyakan anak laki-laki di sana putus sekolah dan menderes rambung, dan wanitanya kebanyakan nikah muda.
Kehidupan itulah yang terus kami jalani. Sampai suatu hari ibu mengambil ide gila. Ibu memutuskan untuk hijrah dari sini ke Aceh. Saudara ibu sudah banyak yang tinggal di Aceh. Yah, dan kami pun pindah dari sini ke Aceh. Saat pindah ke Aceh, usia saya baru 2 tahun. Di sinilah perjuangan ibu saya dimulai.
Ibu sudah mengerjakan apapub pekerjaan demi kami anak-anaknya.
Saya pun tumbuh besar dan bersekolah. Saya sangat ingat, saat pertama kali masuk sekolah dasar (SD), saya datang seorang diri tanpa orang tua. Sedangkan anak yang lain datang bersama orang tuanya. Seorang anak yang berusia 6 tahun pergi sendirian tanpa tahu apapun. Saat itu saya sangat sedih, dan saya ingat pesan ibu, "Baik-baik di sekolah ya Nak". Saat itu ibu saya harus bekerja dan tidak bisa meninggalkan pekerjaannya. Saya duduk di bangku nomor dua dari depan dan duduk seorang diri.
Saat itu saya mengenakan baju baru, sepatu baru dan tas bekas yang diberikan saudara saya. Tas saya pertama sekolah. Mereka lebih beruntung bisa ditemani ibunya dan memakai serba baru. Disinilah mungkin awal kekuatan mental baja saya.
Alhamdulillah, setelah berjalan Cawu I dan pembagian raport dimulai. Nama saya dipanggil ke depan dan mendapat peringkat 5 dari 38 siswa. Saat itu saya mengalahkan anak yang pernah TK dan TPA. Dan terus berlanjut Cawu II mendapat peringkat IV dan Cawu III mendapat peringkat III di kelas 1 SD. Dan puncaknya saya mendapat peringkat I pada kelas IV mengalahkan anak guru dan anak yang lain. Alhamdulillah, Allah lebihkan saya dari lainnya.
Di SMP dan SMA saya juga salah satu siswa berprestasi dan mendapat beasiswa, puncaknya saya mendapat peringkat pertama Olimpiade Komputer di tingkat Kabupaten Aceh Tamiang, dan mewakili Aceh Tamiang berkompetisi di tingkat propinsi walaupun belum membuahkan hasil. Itu pertama kali saya ke ibu kota propinsi Banda Aceh. Saat itu saya kelas II IPA 1 SMAN 1 Karang Baru. Dan sampailah saya ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi (PT). Awal masuk di PT Akper Depkes Langsa, saya sempat dijengkalin oleh paman saya sendiri bernama Tulang Erlis, dia mengatakan kepada saya, "Apakah sanggup ibumu menyekulahkanmu di Akper, anak aku aja sekolah di MUQ aja pontang-panting". Cerita ini saya sampaikan kepada ibu saya, dan ibu saya bertanya balik kepada saya dan saya katakan, "Kita jalani aja dulu mak, kalo mamak tidak sanggup Amir berhenti". Itu saya katakan pada emak.
Dan Alhamdulillah iuran pertama Rp 3.500.000,- ibu sanggup melunasinya dan mampu menyelesaikan pembayaran semuanya sampai saya selesai. Di kampus, alhamdulillah, saya merupakan salah satu mahasiswa berprestasi dan mendapat beasiswa. Sebuah laptop baru, sepeda motor bahkan sebagian kecil pembangunan rumah itu berasal dari uang 'beasiswa' itu, dan juga membantu biaya kuliah bang Abdul dan Kak Hayati.
Alhamdulillah, saya di wisuda tanggal 29 September 2012 di Banda Aceh di saksikan orang tua, kakak, dan orang-orang yang saya sayangi. Saya selesai dengan IPK 3.44 (peringkat 4 di Depkes Langsa). Alhamdulillah.
Setelai saya selesai kuliah, saya dan teman saya Suyet Hariadi melamar pekerjaan di RSUD Aceh Tamiang, RSUD Langsa, RS Cut Mutia PTP Langsa, RSUD Idi Aceh Timur, dan RS Swasta Di Idi Aceh Timur. Setelah sebulan, alhamdulillah saya dan Suyet di panggil untuk bekerja di sana, tepatnya bulan Oktober 2012. Setelah 2.5 bulan orientasi, saya di tetapkan untuk berdinas di ruang Cut Mutia dengan kepala Ruangan Kak Ijah tertanggal 14 Januari 2013. Hampir genap setahun saya di sana.
Kemudian dengan informasi, ada pembukaan CPNS di Pemprov Aceh, dan saya mendaftar. Ujian tanggal 3 Nopember 2013 di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh. Di Stadion terasa penuh sesak dengan total pendaftar kurang lebih 17.800 orang dengan memperebutkan kurang lebih 150 kursi CPNS.
Alhamdulillah, tanggal 24 Desember 2013 kemarin pengumuman, dan Alhamdulillah saya lulus dengan peringkat ke 19 formasi D III Keperawatan. Usia 22 tahun lulus CPNS. Alhamdulillah.
Ini merupakan awal mimpi saya. Ya awal mimpi saya. Masih banyak mimpi-mimpi yang akan saya wujudkan bersama pintu surga saya. Yap betul ibu dan ayah saya. Biarkan mereka mengatakan saya GILA. Kenyataannya saya memang gila. GILA IMPIAN.
Saya Amiruddin "Sang Pemimpi"
Medang Ara, 7 Januari 2013
14.05 WIB.