Rabu, 15 Agustus
2012
Pukul 02.01 Wib
Kuawali cerita ini dengan Cinta. Ya
cinta. Munkin semua orang pasti memiliki
cinta. Aku pun tak tau definisi yang tepat tentang cinta. Menurut ku cinta itu
adalah rasa yang sulit dedefinisikan dengan kata, namun dapat kita lakukan
dengan perbuatan, bukti kita cinta kepadanya.
Aku malam ini tak bisa tidur,
mungkin karena aku tadi udah tidur siang. Padahal dari pagi sampai sore sudah
lelah bekerja membantu Tulang (Sebutan wawak untuk orang batak). Ya, aku ini
orang batak, ayah bermarga Simbolon, dan Ibu berrmarga Harahap (Koq bahas marga
sich, :D). Karena kami baru saja pindah ke rumah baru. Kami baru tinggal
dirumah baru ini baru sekitar 7 hari, walaupun semua barang-barang belum
tertata rapi (hehehehe :D)
Yups, kita kembali ke topic yaitu
CINTA. Tadi sepulang shalat isya dan Taraweh sekitar jam 10.30 aku ke Tania
(Café) bersama kawan-kawan. Itu tempat kami nongkrong dan bertukar pendapat.
Sambil minum segelas copimix susu. Tiba-tiba sikawan Tanya tentang Cinta,
hahahah :D. Biasalah kami kalo ngobrol topiknya meluas entah kemana-kemana.
Biasanya juga tentang cinta sich. Mir, “kau
manggil Putri apa ?” Indra tanya. Ya aku jawab “Joyeq”. “Pernah gak kau tanya
dia suka kau dari apanya”, Indra tanya kembali. Aku jawab, “Aku bilang pernah”.
“Dia jawab apa”, tanyanya kembali. Terus aku menjawab, “dia bilang gak tau,
pastinya dia bilang aku itu baik, pengrtian, dan entah apalagi aku pun lupa
(itupun mungkin dia jawab seperti itu, karena aku pun lupa #gubrakkkk :D)
“Usia dia berapa sekarang?”, tanya
Indra lagi. Aku jawab “twenty one”. “Kau berapa?” tanyanya lagi. “Aku twenty
one juga”, jawabku. Indra kasih komentar. “Mir, kau harus hati-hati saat usia
dia nanti 23th. Karena saat usia dia udah segitu, dia akan mulai hati-hati
untuk serius dengan kau Mir. Cinta itu labil bukan statis. Perasaan bisa berubah hanya dengan hitungan detik.
Seseorang pasti ingin mencari sosok yang terbaik untuk diseriusi, apalgi untuk
dijadikan pasangan hidup. Pernyataan Indra membuatku berpikir, aku diam
beberapa menit. Mungkin Indra benar. “Jika dia memang jodoh aku, dia akan sabar
dan bertahan sampai aku melamarnya” itu kubilang pada Indra (harus optimis), dan jika dia memilih ‘orang lain’, apa boleh buat, itu pilihan
dia.
Menurut aku cinta itu bukan LEBIH
BAIK atau LEBIH BURUK, ya itu menurut aku cinta bukan itu. Jika cinta karena
kecantikan atau ketampanan, pada suatu saat kecantikan atau ketampanan akan
hilang di telan waktu, apakah cinta itu akan luntur pula ? Jika cinta karena harta, suatu saat harta
akan hilang atau habis, apakah setelah harta habis, cinta juga akan habis ?.
Jika cinta karena jabatan, suatu saat jabatan akan jatuh atau hilang, apakah
cinta juga turut hilang bersama jabatan ?.
Tapi, Jika cinta karena hati, aku
meyakini inilah namanya CINTA sesungguhnya. Cinta yang lahir dari hati, akan
kekal abadi. Hanya kematian yang dapat memisahkan cinta itu. Dia tidak melihat
cinta dari fisik, harta, jabatan, dan apalah namanya.
Aku meyakini cinta akan indah pada
waktunya. Jodoh sudah diatur oleh Tuhan, kita hanya berusaha mencari jodoh yang
terbaik. Ya terbaik menurut Tuhan pastinya.
Aku ingat pesan Ibu, “Perlakukanlah
istrimu nanti dengan baik nak, jangan berbuat kasar padanya, bahagiakan istrimu
kelak”. Pesan ini akan selalu kuingat Ibu.
Aku berjanji pada diriku sendiri aku akan menjadi Imam yang mengimami istri dan
anakku kelak.
Selesai.
02.45
Wib.
0 komentar:
Posting Komentar