Saya sangat meyaikini
kisah perjalanan manusia sudah Allah atur sedemikian hingga, sangat amat rapi,
dan akan berujung kepada kebahagian. Yah, kalo saya bilang perjalanan kita
sebagai manusia sudah Allah atur dengan super sangat baik. Percayalah. Sebagai
contoh kecil, dan sangat kecil dari perjalanan manusia.
Kemarin saya mancing
bersama sahabat saya bernama Darmansyah, beliau ini seorang petugas Satpol PP
Pemrov Aceh yang ditugaskan di Rumah Sakit Jiwa. Kemarin saya macing dengan
beliau, setelah selesai mancing saya diajak kerumahnya untuk bersantap siang.
Di Rumahnya kami berbincang seru, tentang apa saja, tentang keluarga,
pekerjaan, dan lainnya. Beliau bercerita bagaimana perjalanan kehidupan mereka.
Istri sahabat saya ini yang ingin saya
kisahkan ceritanya. Beliau ini adalah seorang perawat dan sekarang sudah
berstatus ASN (Aparatur Sipil Negara) bahasa lamanya PNS.
Beliau bercerita,
setelah tamat SMP beliau ingin melanjutkan ke SPK (Sekolah Perawat Kesehatan),
kalau tidak lupa saya tahun 1997 dan beliau dinyatakan lulus. Baru beberapa
bulan belajar, ayahnya kecelakaan. Dengan segala pertimbangan, beliau mengambil
keputusan untuk berhenti belajar. Setelah semuanya baik, tahun berikutnya
beliau coba tes masuk SPK lagi, dan dinyatakan gagal. Dan tahun berikutnya
beliau ikut tes Akademi Keperawatan Muhammadiyah Banda Aceh, berhubung jumlah
Mahasiswa sedikit dan target Kampus tidak tercapai semua yang mendaftar
dinyatakan lulus (kejujuran beliau).
Setelah selesai
kuliah, beliau diperkerjakan di sebuah Puskesmas di bawah Pemerintahan Aceh
Besar sebagai tenaga Sukarela atau tenaga Bakti. Beliau bercerita sudah lama 7
tahun bakti. Beliau bercerita, selama 7 tahun belum ada tanda-tanda untuk
pengangkatan ke tenaga Honor ataupun CPNS, beliaupun sudah punya niat untuk
berhenti. Dalam masa sebagai Tenaga Sukarela itu, beliau pun sudah pernah Tes
CPNS, yaitu ke Nagan Raya. Di Nagan Raya, padahal beliau sudah sangat
berpeluang (bahkan 100%) dijamin lulus. Kenapa saya bilang dijamin lulus? Quota
untuk tenaga Kesehatan Perawat 7 orang, sedangkan yang daftar hanya 4 orang.
Ternyata beliau tidak ikut ujian, karena sedang hamil besar 9 bulan, hanya
nunggu hari. Walaupun tidak ikut ujian CPNS, pihak Pemerintah Nagan Raya tetap
menghubungi beliau ini, hanya untuk daftar ulang dan dinyatakan lulus CPNS
walau tidak ikut ujian. Namun beliau menolaknya.
Kemudian mereka
kembali ke Aceh Besar, tidak lama kemudian keluarlah surat Pemutihan bahwasannya
beliau ini diangkat menjadi CPNS di Aceh Besar. Alhamdulillah beliau katakan.
Beliau mengatakan, “Kalau saja kakak terima tawaran dari Nagan Raya, mungkin
saja kita gak akan jumpa dan itu adalah hall sangat menyesalkan dalam hidup
kakak. Jauh dari keluarga besar, beliau bilang”.
Sekarang ini, beliau
bertugas di Puskemas Peukan Bada, Aceh Besar. Kerjaan bagus, dan dekat dengan
keluarga besar.
Ini adalah hanya contoh
partikel terkecil dari kehidupan manusia yang Allah gariskan dalam hidup kita. Yakinlah,
masalah yang Allah berikan kepada kita, hanya untuk menguji kita, seberapa kuatkah
‘pundak’ kita untuk memikulnya. Yang ini kamu, iya kamu siapapun yang baca ini semua
Kisah Kita sudah Allah atur dengan sangat indah. Endingnya pasti bahagia, kalau
saja kita mampu bertahan dari ujian yang Allah berikan.
Salam hangat dari
saya, semangat Senin. Dan dilarang membenci hari Senin.
20 Syawal 1437 H / 25
Juli 2016, Banda Aceh, Aceh, Indonesia
Amiruddin Simbolon
bin Ittom Simbolon