Minggu, 9 Februari 2014
Dua hari yang lalu saya masih mengobrol-ngobrol dengan
bapak Alm. Achmadsyah, ayahnya Jaul Haq teman saya sekaligus pasien saya.
Bapak Alm. Achmadsyah adalah pasien saya di Ruangan Cut
Mutia RSUD Aceh Tamiang dengan diagnose Cancer Nasofaring. Beliau beberapa hari
yang lalu baru saja selesai kemoterapi di RS H. Adam Malik Medah. Setelah
selesai di rawat kembali di RSUD Aceh Tamiang.
Kemarin hari Jum’at pagi, saya, Jaul dan ibunya serta
Alm. Achmadsyah sendiri masih mengobrol-ngobrol,
dan saya sempat juga moto Jaul yang mengusuk ayahnya. Dan setelah itu saya
pulang. Karena jam kerja saya sudah selesai dan shift pagi pun sudah datang.
Dan saat saya shift pagi menggantikan teman, betapa
terkejutnya saya pak Achmadsya yang kemarin masih saya kusuk bersama anaknya
kini telah pergi di sisi Allah SWT. Ya, beliau sudah meninggal.
Menurut informasi dari teman shift, beliau meninggal jam
04.00. meninggalnya mudah sekali. Sebelum tidur, beliau berpesan, “jangan
jauh-jauh dariku, aku mau pergi nanti saat aku tidur”. Itu ucapan yang beliau
katakana sebelum tidur. Saat jam 04.00
anaknya Jaul memanggil perawat dan sempat mengatakan, “Kak, kayaknya ayah sudah
meninggal”. Saya tidak tahu bagaimana ekpresi Jaul itu. Kemudian perawat memanggil
dokter jaga. Ya, beliau sudah dipanggil Allah SWT. Bapak Achmadsyah telah
tiada.
Pagi harinya saya mengirimkan ucapan belasungkawa dan
do’a agar kerabat yang ditinggalkan diberi ketabahan. Semoga ditempatkan di
tempat yang indah.
Kematian itu adalah sesuatu yang pasti. Kita hanya
menunggu waktu kapan giliran kita datang. Kita sebagai mukmin haruslah
menyiapkan bekal kita menuju kematian.
Rasulullah
SAW Bersabda, “Janganlah kamu mengharap-harap kamatian, karena huru hara
kematian itu sangat dahsyat”.
Ketika
Umar Ibnul Khattab habis di tikam, seorang sahabat berkata padanya, “Aku
berharap semoga kulit anda tidak tersentuh api neraka”. Sejenak Umar Ibnul
memandang kepadanya dan berkata, “Sesungguhnya orang yang kamu anggap tertipu
memang orang yang tertipu. Demi Allah, seandainya aku punya apa yang ada di
bumi akan kugunakan untuk menebus dahsyatnya huru hara maut”.
Jaul sedang mengusuk ayahnya yang sedang sakit |
Jaul Sedang mengusuk ayahnya |
Semoga
kita di matikan dalam keadaan khusnul khotimah.
Amir SangPemimpi
Follow twitter saya @AmirJundi
0 komentar:
Posting Komentar