Sobat,
seberapa sering sobat melihat pohon pisang ? Jarang, sering, atau malah punya
kebun pohon pisang ? Atau malah sering banget makan goreng pisang ? Hehehe,
kalo yang ini saya juga suka banget. Kalau ada diantara sobat yang pelihara
pohon pisang, apakah sobat pernah mantengin pohon pisang dari atas sampai akar
? Hmmm, mungkin sobat akan bilang, "Ngapain juga mantengin pohon pisang,
apa serunya sih ?"
Sobat
dan kebanyakan kita akan menganggap phon pisang ini adalah pohon yang biasa-biasa
saja. Kan cuma pohon pisang, yang enak cuma buahnya saja, ngapain juga liatin
pohonnya. Tapi, kalu saja sobat mengamati dengan seksama pohon pisang, bukan
hanya indera penglihatan, namum juga dengan mata hati, maka sobat akan melihat
ada filosofi yang mempunyai makna yang sangat mendalam, dan ingin menyampaikan
pesan yang luar biasa kepada sobat. Apa pesannya??
Seperti
yang selama ini sobat ketahui, pohon pisang hanya berbuah sekali sepanjang
hidupnya. Kalau belum berbuah, mau dipotong berapa kalipun, itu pohon
pisang bakal terus-menerus tumbuh sampai dia berbuah. Nah, itulah spesialnya
pohon pisang. Nggak percaya Sob ? Coba saja tebas pohon pisang Sob (pohon
pisang sendiri ya Sob, jangan punya tetangga bisa panjang urusannya nanti,
hehe). Nah, terus pesannya apa ?
|
Pohon Pisang |
|
Pohon Pisang |
Sesuai
dengan filosofi pohon pisang tadi, kita dapat menangkap pesan kehidupan. Pesan
sederhana, tapi mulia sekali. Pesannya, hidup adalah tumbuh dan berbuah. Dua
kata yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Karena manusia tidak hanya
tumbuh dalam hidupnya, tapi dia juga harus berbuah. Karena manusia yang tumbuh,
namun tidak pernah berbuah hanya akan menjadi beban buat orang-orang dan
lingkungan di sekitarnya. Lho kok bisa jadi beban berat sih ? ya coba bayangkan
Sob, untuk tumbuh kita pasti perlu memerlukan banyak sumber daya.
Tumbuh
dan berbuahlah, meski mungkin sekali saja dalam hidup lalu mati.
Banda
Aceh, 7 Ramadhan 1437 H / 12 Juni 2016
Amiruddin
bin Ittom Simbolon
0 komentar:
Posting Komentar