Kamis,
4 April 2014, 18.09 Wib
In
my Inspirasi Room
Hari ini saya berdinas pagi kedua. Pagi tadi Alhamdulillah hujan
turun dengan lebatnya dan membasahi bumi sehingga mengisi sumur saya yang sudah
tinggal satu cincin lagi. Tadi pun saya berangkat dinas bareng Syahril dengan
mobilnya. Jika naik sepeda motor, pasti kami akan basah, dan nyampe di rumah
sakit pulul 08.19 agak telat sedikit, maklum hujan.
Hari ini ada kisah yang sangat
menarik yang saya alami hari ini, pembelajaran yang sangat luar biasa bagi
kehidupan saya. Tadi, sekitar jam 12.05 ada seorang nenek, namanya Nek Sutina
Hanim Nasution yang minta tolong kepada saya
untuk mengukur tekanan darah si nenek. Nenek ini orangnya asyik dan gaul
walaupun usianya sudah 37 tahun (dibalik ya), sudah dapat kompensasi oleh Allah
10 tahun dari usia Rasulullah SAW.
Ngobrol dengan sang nenek luar biasa
asyik dan seru, kita yang muda ini
selalu saja mendapat wejangan dan nasihat dari orang yang sudah makan garam
kehidupan seperti sang nenek. Saya mengawali pembicaraan dengan bertanya, “Nek,
apa rahasia nenek masih sangat kelihatan sehat walaupun sudah berusia 73
tahun?”. Lalau sang nenenk menjawab,
“saya orangnya selalu bahagia, dan tidak mau mencampuri urusan orang. Karena
saya tidak ingin memasukkan masalah ke dalam hati saya. Urusan mereka yasudah
mereka saja yang mengatasi, untuk apa kita mencampuri urusan orang lain, yang
ada buat terpikir di hati”. Beliau juga sangat menjaga makanannya, sang nenek
mengurangi makanan yang berminyak, nenek mengkonsumsi minyak zaitun,
mengkonsumsi obat herbal (habbatus sauda). Habbatus sauda adalah obat dari
segala macam penyakit, kecuali penyakit mati. Beliau juga banyak mengkonsumsi
air putih, nenek juga rutin berolahraga manula 2 minggu sekali di Puskesmas Karang Baru dan di depan Rumah Sakit Aceh Tamiang. Itulah beberapa rahasia sang
nenek sehingga masih tampak sehat sekarang ini.
Rasanya ingin sekali mengobrol lama
dengan sang nenek. Namun kumandangan azan untuk sholat zuhur telah berkumandang
dari musholla RS. Sebelum beranjak sholat zuhur, saya minta diaamiinkan do’a
saya oleh sang nenek. Saya mengucapkan, “Nek, Alhamdulillah saya lulus CPNS di
Pemrov Aceh. Nek ingin suatu masa nanti bisa minimal bisa mengumrohkan ayah dan
emak saya, dan juga bisa menaikkan haji ayah dan emak”. Dan di tahun ini
insyallah mau berqurban atas nama ayah dan emak. Sang nenek mengatakan, “Lihat
(sambil memperlihatkan lengan nenek) nenek merinding mendengarnya. Lalau nenek
berpesan,”Bertaqwalah kepada Allah, sholat 5 waktu, insyaAllah apa yang kamu
minta pasti Allah kabulkan”, tuturnya. Setelah percakapan ini, saya berangkat
sholat zuhur dan sang nenek pun pulang untuk zholat zuhur juga (rumah sang
nenek di belakang rumah sakit).
Percakapan yang singkat ini membekas
di hati. Semoga suatu massa nanti dapat bertemu dengan sang nenek dan
mendapatkan pelajaran kehidupan baru dari sang nenek.
Amir
SangPemimpi
Follow
twitter saya @AmirJundi
0 komentar:
Posting Komentar