Minggu, 24 Juli 2016

Kisah yang Sangat Indah

Saya sangat meyaikini kisah perjalanan manusia sudah Allah atur sedemikian hingga, sangat amat rapi, dan akan berujung kepada kebahagian. Yah, kalo saya bilang perjalanan kita sebagai manusia sudah Allah atur dengan super sangat baik. Percayalah. Sebagai contoh kecil, dan sangat kecil dari perjalanan manusia.

Kemarin saya mancing bersama sahabat saya bernama Darmansyah, beliau ini seorang petugas Satpol PP Pemrov Aceh yang ditugaskan di Rumah Sakit Jiwa. Kemarin saya macing dengan beliau, setelah selesai mancing saya diajak kerumahnya untuk bersantap siang. Di Rumahnya kami berbincang seru, tentang apa saja, tentang keluarga, pekerjaan, dan lainnya. Beliau bercerita bagaimana perjalanan kehidupan mereka. Istri sahabat saya ini  yang ingin saya kisahkan ceritanya. Beliau ini adalah seorang perawat dan sekarang sudah berstatus ASN (Aparatur Sipil Negara) bahasa lamanya PNS.

Beliau bercerita, setelah tamat SMP beliau ingin melanjutkan ke SPK (Sekolah Perawat Kesehatan), kalau tidak lupa saya tahun 1997 dan beliau dinyatakan lulus. Baru beberapa bulan belajar, ayahnya kecelakaan. Dengan segala pertimbangan, beliau mengambil keputusan untuk berhenti belajar. Setelah semuanya baik, tahun berikutnya beliau coba tes masuk SPK lagi, dan dinyatakan gagal. Dan tahun berikutnya beliau ikut tes Akademi Keperawatan Muhammadiyah Banda Aceh, berhubung jumlah Mahasiswa sedikit dan target Kampus tidak tercapai semua yang mendaftar dinyatakan lulus (kejujuran beliau).

Setelah selesai kuliah, beliau diperkerjakan di sebuah Puskesmas di bawah Pemerintahan Aceh Besar sebagai tenaga Sukarela atau tenaga Bakti. Beliau bercerita sudah lama 7 tahun bakti. Beliau bercerita, selama 7 tahun belum ada tanda-tanda untuk pengangkatan ke tenaga Honor ataupun CPNS, beliaupun sudah punya niat untuk berhenti. Dalam masa sebagai Tenaga Sukarela itu, beliau pun sudah pernah Tes CPNS, yaitu ke Nagan Raya. Di Nagan Raya, padahal beliau sudah sangat berpeluang (bahkan 100%) dijamin lulus. Kenapa saya bilang dijamin lulus? Quota untuk tenaga Kesehatan Perawat 7 orang, sedangkan yang daftar hanya 4 orang. Ternyata beliau tidak ikut ujian, karena sedang hamil besar 9 bulan, hanya nunggu hari. Walaupun tidak ikut ujian CPNS, pihak Pemerintah Nagan Raya tetap menghubungi beliau ini, hanya untuk daftar ulang dan dinyatakan lulus CPNS walau tidak ikut ujian. Namun beliau menolaknya.

Kemudian mereka kembali ke Aceh Besar, tidak lama kemudian keluarlah surat Pemutihan bahwasannya beliau ini diangkat menjadi CPNS di Aceh Besar. Alhamdulillah beliau katakan. Beliau mengatakan, “Kalau saja kakak terima tawaran dari Nagan Raya, mungkin saja kita gak akan jumpa dan itu adalah hall sangat menyesalkan dalam hidup kakak. Jauh dari keluarga besar, beliau bilang”.

Sekarang ini, beliau bertugas di Puskemas Peukan Bada, Aceh Besar. Kerjaan bagus, dan dekat dengan keluarga besar.

Ini adalah hanya contoh partikel terkecil dari kehidupan manusia yang Allah gariskan dalam hidup kita. Yakinlah, masalah yang Allah berikan kepada kita, hanya untuk menguji kita, seberapa kuatkah ‘pundak’ kita untuk memikulnya. Yang ini kamu, iya kamu siapapun yang baca ini semua Kisah Kita sudah Allah atur dengan sangat indah. Endingnya pasti bahagia, kalau saja kita mampu bertahan dari ujian yang Allah berikan.

Salam hangat dari saya, semangat Senin. Dan dilarang membenci hari Senin.


20 Syawal 1437 H / 25 Juli 2016, Banda Aceh, Aceh, Indonesia


Amiruddin Simbolon bin Ittom Simbolon

Kamis, 21 Juli 2016

Donor Darah (Lagi)

Kemarin lusa, saya mendapat SMS dari PMI Kota Banda Aceh, isinya bahwasannya ane udah bisa kembali donor. Alhamdulillah, kemarin pagi ane dikasih waktu sama Allah untuk ke PMI buat donor darah. Alhamdulillah, ini donor darah saya ke-17 (sweet seventeen, ciee :p). Semoga kelak bisa donor mencapai angka 100, insyaAllah, semoga amiin. (bantu do'a ya Sob).
 


  

Saya mau tanya, sobat udah berapa kali donor darah ? Jangan-jangan belum pernah :o. Aduh Sob, malu lah Sob. Kita sehat wal'afiat, berat badan cukup. Mari Sob, cobalah dulu buat donor darah. Saya mah pertama kali donor darah ngeri, takut, apalagi jarumnya itu yang katanya gede. Tapi setelah saya coba, lah yang kaget waktu pertama di tusuk. Rasanya mah mana sakit, kayak digigit semut api Sob. Setelah udah donor sekali, eh kol ml (mau lagi) ya. Ternyata nikmat Sob. Ada rasa kepuasaan tersendiri saat donor Sob. Ini asli, pernyataan saya langsung, No Hoax kayak di media-media anti mainstream sekarang. Hehehe, kagak ada hubungannya ya Sob :D.




Eksis sekelak bakda donor darah


Sekalian buat kartu donor






Jak ta donor darah Sob... Sehat sambil beramal... Setiap 3 bulan sekali.

17 Syawal 1437 H / 22 Juli 2016, Banda Aceh, Propinsi Aceh


 Amiruddin Simbolon bin Ittom Simbolon





Waktu Yang Bersamaan

Kemarin lusa, ada peristiwa dua 'janji' yang tidak disepakati. Yang pertama ada kawan dari Langsa yang pergi ke Banda Aceh untuk menjemput keluarganya yang telah sembuh dari Rumah Sakit Jiwa Aceh. Beliau ini hanya mengabarkan saja, tidak buat janji dan tidak terikat. Yang satu lagi teman Arif Santana, teman dari RSUD Aceh Tamiang yang ke Banda Aceh karena ada urusan tertentu. Beliau ini sudah BBM saya, untuk istirahat sejenak di rumah saya karena beliau check in di Hotel jam 12.00 siang.

Tepat hari H (kemarin, hari Kamis), yang duluan menghubungi saya teman dari Langsa yang bernama Om Giyon. Saya kaget, yang mana dulu harus saya duluan. Saya harus pilih salah satunya. Setelah saya hening sejenak di rumah sebelum berangkat keluar, baiklah saya dahului Om Giyon ini. Setelah sampai di Rumah Sakit Jiwa Aceh, kita ngopi sebentar di kantin Rumah Sakit Jiwa Aceh, setelah ngopi kita langsung ke ruangan dimana keluarganya di rawat. Setelah Om Giyon mengobrol sejenak dengan petugas ruangan dimana keluarganya di rawat, keluarganya ini sudah sembuh klinis dan bisa pulang. Setelah urusan administrasi selesai, Om Giyon dan keluarganya pamitan setelah dipenkes oleh petugas di ruangan. Saya pun mencari becak untuk mengantarkan Om Giyon dan keluarganya ke Batoh. Dan mereka pun berpamitan kepada saya dan mengucapkan terima kasih. Saat itu jam menunjukkan pukul 08.30 WIB. Alhamdulillah, urusan pertama selesai.

Alhamdulillah sekali, setelah urusan yang pertama selesai baru bang Arif Santana meng-BBM saya, beliau bilang, "Amir abang udah diterminal, Amir dimana tinggalnya, minta nomor hapenya". Kemudian saya balas dan mengirimkan nomor hape saya kepada beliau. Untuk menyambut beliau di rumah, saya membeli bolu buat makan-makan di rumah. Tiba-tiba, beliau mengkonfirmasi ulang, "Amir, abang di Mesjid Raya aja ya, pengen sholat, kalo mau beraktivitas ya lanjut aja. Semoga dapat cekguenya", beliau bilang. Saya jawab, Okeh bang, terima kasih.

Saya saat di rumah, tersenyum-senyum, Ya Allah indah sekali perencanaan-Mu. Hamba udah pasrah, harus pilih salah satu, dan saya pilih Om Giyon ini, dan saya minta maaf kepada bang Arif Santana atas janji yang terabaikan, niat saya. Tapi, alhamdulillah Allah beri jalan lain. Tidak ada yang dikecewakan. Ya Allah Engkaulah yang mempunyai hati kami, Engkaulah yang membolak-balikkan hati-hati kami. Puji syukurku kepada ya Rabb Tuhan semesta alam.


17 Syawal 1437 H / 22 Juli 2016, Banda Aceh


Amiruddin Simbolon bin Ittom Simbolon

Kamis, 14 Juli 2016

Semoga Gak Ada yang Baca !!

Wisudanya udah, nikahnya yang belum :p


Hehehe, sebenarnya tulisan ini bukan ranah publik yang bisa dibaca. Tapi berhubung blog ini jarang-jarang ada yang buka, yah saya tuliskan saja. Ini hanyalah segelumit dari isi hati seorang pria, yang saat ini lagi hangat-hangatnya dengan pertanyaan, "Kapan nikah?".

Baru saja kita  merayakan Hari Raya Idul Fitri 1437 H, bertepatan dengan bulan Syawal. Kalo saya bilang mah ini bulan nikah. heheh :D.

Kalo dibilang, usia saya saat ini sudah 25 tahun, sudah pas-pasnya buat nikah.  Usia saat Rasulullah Shallahu alaihi wasallam menikahi Ummul Mukminin, Siti Khadijah. Tapi saya mah belum juga ada tanda-tanda untuk mengarah kesana :(.

Beberapa waktu yang lalu, saya bertemu dengan seorang sahabat saya yang saya jumpa di IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, kalo boleh saya bilang beliau orang yang sangat pantas untuk bercerita soal pernikahan. Alhamdulillah, beliau nikah muda, dan saat ini sudah dikarunia 2 orang laki-laki. Saat jumpa beliau, beliau bercerita pengalaman beliau saat menikahi istrinya waktu dulu. Sebelum menyampaikan niat suci ini, beliau sudah mendekati Sang Pemilik hati kedua orang tuanya sang calon mempelai wanita. Dalam ceritanya beliau menyampaikan niat baiknya kepada kedua orang tua sang calon, dengan segala argumen diberikan. Alhamdulillah, beliau diterima. Lanjut dengan hari H dan segala syarat ini itu. Memang, jika niat suci ikhlas karena Allah Subhana wata'ala, semua akan Allah permudah. Beliau mengatakan, hanya punya segini, dan keluarganya menerimanya.

Yang menjadi suara-suara aneh malah datang dari para tetangga si calon ini. Suara-suara aneh itu mengatakan, "Kok tiba-tiba nikahan ya, mungkin sudah hamil duluan kali ya, dan bla bla bla", beliau menuturkan sambil tersenyum. Beliau pernah mengatakan, bahwa beliau pengen punya anak yang banyak.

Beliau menasehati saya, segeralah menikah. Yakinlah rezeki itu sudah Allah jamin, malah jika kita berkeluarga pintu rezeki itu terbuka lebar. Kemudian beliau bertanya, tentuin tanggal pernikahan biar ada target yang akan di capai. Dan saya berani jawab tanggal 17 bulan 12 tahun 2016. Jika meleset (Meminang bulan 12 2016, menikah Maret -  Juni 2017)

Kalo boleh jujur, saya saat ini sudah sangat mampu menafkahi lahir dan bathin. Saya sangat yakin soal ini, khan Allah yang menjaminnya.

Pertanyaan horor saai Eid :D


Tawakkalnya dikencengin, doanya juga. Saya berdoa semoga tidak sampai usia ke 26 saya harus sudah menikah.

Memenuhi separuh dhien.

Aamiin ya rabbal alamin.


Suara Hati Anak Lajang di Akhir Zaman.
Banda Aceh, 9 Syawal 1437 H /  14 Juli 2016 M


Amiruddin Simbolon