Sabtu, 28 Februari 2015

Mengecewakan





Banda Aceh, 28 Februari 2015


Semoga tidak ada yang baca kisah ini :D

            Saya mulai cerita kekecewaan saya saat keadaan mepet. Bulan Februari ini ada kesalahan management keuangan. Asli kacau dan bingung saat tanggal memasuki 20an, maklum tanggal tua. Uang dan tabungan terpaksa dikorek dalam-dalam, bahkan ATM bang Aceh, bang BRI, dan bang Mandiri tidak mampu membantu. Ya terpaksa memanggil teman lama (baca uang) yang dulu dipinjam orang.

            Sebenarnya saya malas dan ungkit-ungkit orang yang pakek (baca pinjam) uang saya. Namun kondisi kecepit yang membuat harus ambil tindakan. Kan tidak elok kita pinjam uang kepada orang, sedangkan kita punya uang yang orang lain pakek. Ya terpaksa harus berani walaupun malu terhadap diri sendiri. Maklum, saya orangnya anti sekali minta sama orang lain walaupun itu milik kita sendiri.

            Dahulu kisah, ada seseorang yang meminjam dana ke saya. Saya orangnya kalau ada bilang oke terus tanpa tanya-tanya untuk apa kebutuhannya. Saya gitu orangnnya :D. Ya langsung saja saya transfer ke rek nya. Itupun bahkan pertama pinjam sekian, dan ternyata minta lebih. Alasannya untuk inilah untuk itulah. Oke, saya kirim terus tanpa piker panjang. Mereka janji akan kembalikan tanggal sekian bulan sekian. Saya mah jawab okeh saja. Maklum orang baik :D (Menurut saya sendiri sich :p).

            Waktu pun terus berjalan, waktu yang dijanjikan pun tiba. Dan tidak ada kabarnya, bahkan permintaan maaf pun karena tidak sesuai janji pun tidak ada. Ya gitulah, orang kalo mau minjam sesuatu ya senjatanya melas, untuk ini itu yang sangat urgen. Namun, setelah apa yang didapat sudah di tangan, selamat tinggal, good bye.

            Saat saya lagi sangat butuh ‘penyegaran’ (baca uang), saya sms dengan menyebut tanggal peminjaman tidak dibalas sama sekali. Ada juga yang balas, tapi ya lagi diusahakan katanya. Kita diam, mereka pun diam. Ingat, hanya saya saja yang tau kisah ini ya :p.

            Di lain kisah ada yang buat saya sedih, ada sahabat saya yang sangat butuh ‘dana segar’ buat beli obat, namun saya tidak mampu untuk membantunya. Di situ kadang saya merasa sedih. Saya sangat dekat dengan sahabat saya ini. Beliau divonis dokter mengalami inpeksi ginjal sebelah kiri, dan harus minum obat seumur hidup. Beliau meminjam uang IDR 300K, namun saya lagi tidak ada dana segar. Rasa kecewa ini sangat menggangu pikiran saya.
            Ini saya tulis agar saya merasa lega. Saya tidak ingin menceritakan kisah ini ke siapapun. Saya takut akan terjadi salah paham. Ini bukan konsumsi public. Just for Me :D. 

            Saya berdo’a, Allah jadikan saya hamba yang ringan tangan membantu saudara-saudara hamba yang membutuhkan pertolongan, saya rela saya dikecewakan. Jadikan saya orang yang murah hati, dan ikhlas.

Salam dari orang yang merasa paling Ganteng, Amiiiiir :D

0 komentar:

Posting Komentar