Kamis, 10 April 2014

NEK SUTINA HANIM NASUTION



Kamis, 4 April 2014, 18.09 Wib
In my Inspirasi Room

            Hari ini saya berdinas  pagi kedua. Pagi tadi Alhamdulillah hujan turun dengan lebatnya dan membasahi bumi sehingga mengisi sumur saya yang sudah tinggal satu cincin lagi. Tadi pun saya berangkat dinas bareng Syahril dengan mobilnya. Jika naik sepeda motor, pasti kami akan basah, dan nyampe di rumah sakit pulul 08.19 agak telat sedikit, maklum hujan.

            Hari ini ada kisah yang sangat menarik yang saya alami hari ini, pembelajaran yang sangat luar biasa bagi kehidupan saya. Tadi, sekitar jam 12.05 ada seorang nenek, namanya Nek Sutina Hanim Nasution yang minta tolong kepada saya  untuk mengukur tekanan darah si nenek. Nenek ini orangnya asyik dan gaul walaupun usianya sudah 37 tahun (dibalik ya), sudah dapat kompensasi oleh Allah 10 tahun dari usia Rasulullah SAW.

            Ngobrol dengan sang nenek luar biasa asyik dan seru, kita yang muda  ini selalu saja mendapat wejangan dan nasihat dari orang yang sudah makan garam kehidupan seperti sang nenek. Saya mengawali pembicaraan dengan bertanya, “Nek, apa rahasia nenek masih sangat kelihatan sehat walaupun sudah berusia 73 tahun?”.  Lalau sang nenenk menjawab, “saya orangnya selalu bahagia, dan tidak mau mencampuri urusan orang. Karena saya tidak ingin memasukkan masalah ke dalam hati saya. Urusan mereka yasudah mereka saja yang mengatasi, untuk apa kita mencampuri urusan orang lain, yang ada buat terpikir di hati”. Beliau juga sangat menjaga makanannya, sang nenek mengurangi makanan yang berminyak, nenek mengkonsumsi minyak zaitun, mengkonsumsi obat herbal (habbatus sauda). Habbatus sauda adalah obat dari segala macam penyakit, kecuali penyakit mati. Beliau juga banyak mengkonsumsi air putih, nenek juga rutin berolahraga manula 2 minggu sekali di Puskesmas Karang Baru dan di depan Rumah Sakit Aceh Tamiang. Itulah beberapa rahasia sang nenek sehingga masih tampak sehat sekarang ini.

            Rasanya ingin sekali mengobrol lama dengan sang nenek. Namun kumandangan azan untuk sholat zuhur telah berkumandang dari musholla RS. Sebelum beranjak sholat zuhur, saya minta diaamiinkan do’a saya oleh sang nenek. Saya mengucapkan, “Nek, Alhamdulillah saya lulus CPNS di Pemrov Aceh. Nek ingin suatu masa nanti bisa minimal bisa mengumrohkan ayah dan emak saya, dan juga bisa menaikkan haji ayah dan emak”. Dan di tahun ini insyallah mau berqurban atas nama ayah dan emak. Sang nenek mengatakan, “Lihat (sambil memperlihatkan lengan nenek) nenek merinding mendengarnya. Lalau nenek berpesan,”Bertaqwalah kepada Allah, sholat 5 waktu, insyaAllah apa yang kamu minta pasti Allah kabulkan”, tuturnya. Setelah percakapan ini, saya berangkat sholat zuhur dan sang nenek pun pulang untuk zholat zuhur juga (rumah sang nenek di belakang rumah sakit).

            Percakapan yang singkat ini membekas di hati. Semoga suatu massa nanti dapat bertemu dengan sang nenek dan mendapatkan pelajaran kehidupan baru dari sang nenek.

Amir SangPemimpi

Follow twitter saya @AmirJundi

0 komentar:

Posting Komentar