Minggu, 29 November 2015

Ingin Selalu Menjadi Misterius

Kau tahu, aku ingin selalu menjadi misterius. Yap misterius. Hanya aku dan Tuhanku yang tahu tentang keadaanku.

Aku juga sama sepertimu, punya rasa sedih, punya masalah, punya tekanan, punya hutang, dan banyak lagi persoalan yang aku alami.

Aku juga sama sepertimu, punya kebahagian, punya foto liburan, foto ditempat rekreasi, punya foto dengan seseorang, punya foto keren-keren dan lain sebagainya.

Taukah kamu mengapa foto-foto tidak kupublish di ruang public, baik di fesbuk, path, twitter, bbm, dan lain sebagainya. Aku takut jika foto yang kupublish dapat membuat orang iri terhadap apa yang aku alami, aku juga takut kalo semua yang kupublish membuatku bangga diri, aku takut tiba-tiba niatku berubah. Bukan menjadi inspirasi, malah hanya untuk pamer, dan dipuji orang.

Aku hanya ingin menjadi misteri. Tidak sembarang orang akan kubagi cerita hidupku. Aku cukup menuliskannya di blog pribadi. Aku tau, di blog ini juga pasti ada yang baca, tapi yang baca dapat dihitung dengan jari :p.

Cukuplah segala kesedihanku kutulis dibuku agendaku. Biarlah ia menjadi kenangan yang abadi.

Banda Aceh, 29 Nopember 2015 18.05

Amiruddin Simbolon

Anak Perantau

Sabtu, 28 November 2015

Salah Jadwal, Eh Rupanya Benar

Banda Aceh, 29 Nopember 2015 09.10 WIB

Sebenarnya kurang suka dengan judul di atas. Rasanya nyesak, sakit.

Alkisah, seorang perawat bangun pagi. Dia tahu melalui feeling bahwa besok beliau dinas pagi. Bergegaslah beliau untuk dinas pagi, sudah siap, dan sudah absen handkey. Niat hati setelah handkey ingin beranjak ke ruang IGD Rumah Sakit Jiwa. Selepas handkey, bertemu dengan kawan ruangan kak Emi dan kak Rahmah, kak Rahmah mengatakan, "Bukankah Amir libur? Perasaan Amir dinas pagi kak. Dan kak Rahmah kroscek ulang roster dinas di hape beliau. Tepat, saya libur ternyata. tanpa ada beban, saya pulang berganti baju, dan ngopi di Daphu Kopi bersama bang Fathir dan si Tam.

Keesokan pagi harinya...

Aduh, pikiran saya kok ada yang mengganjal nih, saya kroscek kembali roster dinas saya. Exactly, saya salah kemarin. Ternyata dan ternyata saya kemarin jadwalnya dinas pagi. Syukur juga ada absen di pagi itu. Yang celakanya, mereka orang ruangan salah paham. Mereka kira (bang Darmawan, bang Arjun, pak Husen) kawan ruangan, yang jaga itu kak Mira. Mereka salah paham. 2 Malam yang lalu saya naikkan dinas malam kak Mira, dan hari liburnya (kemarin) untuk kak Mira. Mereka menyalahkan kak Mira. Saya jadi 'tidak enak' dengan kak Mira. Akibat kelalaian saya, orang lain jadi pelampiasan kemarahan orang.

Pagi ini, saya langsung BBM bang Darmawan yang dinas pagi kemarin. Saya memohon maaf karena saya tidak masuk, dan juga saya jelaskan hal yang sesungguhnya terjadi. BBMnya sudah dibaca, namun tidak dibalas. Saya terima saja, mungkin beliau marah, tanpa konfirmasi beliau. Saya juga meminta maaf kepada kak Mira, ini 100% salah saya.

Baru ini terjadi kesalahan jadwal dinas selama berkarir menjaddi seorang perawat.


Roster yang salah sebelum revisi (Sengaja dibuat gini biar susah bacanya :p)



Roster yang benar setelah Revisi


Saya akan terima, memang ini kesalahan saya.

Tetap semangat, namanya juga salah, mau bilang saja. Terima saja konsekuensinya :D :)


AmiR

Anak Perantau

Senin, 23 November 2015

Donor Darah

Tadi siang dapat bc dari teman, bahwasannya ada orang yang lagi butuh darah untuk istrinya yang lagi sakit.

Setelah dapat nomor hapenya, saya sms beliau. Namanya Fahri, dari Aceh Besar. Tadi sempat ngobrol, istrinya ternyata kangker rahim, dan sudah dioperasi. Sudah seminggu di rawat di RSUZA. Beliau ini ternyata anak Medan, Labuhan Batu. Sama katakan sama beliau, saya juga anak Medan bang, Tapanuli Selatan. Merantau ke Banda Aceh.

Setelah donor selesai, kami pun beranjak meninggalkan ruang UTD RSZA. Sebelum berpisah, beliau mengucapkan terima kasih dan memeluk saya. Saya katakan kepada beliau, semoga istrinya cepat sembub, dan sampaikan salam saya kepada istri abang.

Note : Hanya konsumsi sendiri, tidak mau di post ke media sosial apapun. Takut sombong ��

Kantin RSUZA, 23 Nopember 2015 23.03

AmiR
Anak Perantau

Minggu, 22 November 2015

Kangen Emak...

Ketika dengar kata Bunda, saya rindu dengan emak saya. Jika rindu, saya langsung menelepon emak saya yang di sana. Sering kali emak saya tidak mengangkat telepon saya, saya telepon kakak saya yang disana, dan akhirnya bisa ngobrol dengan emak saya. Dengar suaranya, membuat hati saya gembira. Saya sangat senang ngobrol-ngobrol dengan beliau. Emak saya, seperti sahabat yang selalu memberi solusi jitu.
Emak, doanya menembus langit.

Banda Aceh, 23 Nopember 2015 09.33

Edisi Kangen Emak..

Foto waktu prajab dulu :D

Ibuku, Pintu Surgaku
Saya dan Ibu, saat pulang kampung 2 minggu yang lalu

AmiR

Anak Perantau

Kamis, 19 November 2015

Jika memang sejati, sejauh apapun pergi dia akan kembali.

Pria itu tiba-tiba mendapat pesan bbm dari 'teman dekat'nya meminta hubungan yg telah terjalin selama 4 tahun itu diakhiri. Awalnya pria ini bingung, mengapa dia bisa cepat sekali mengambil kesimpulan seperti itu. Padahal pria ini sangat ingin bercerita tentang masalah yang terjadi secara utuh, namun beberapa kali niatnya tidak digubris oleh 'teman dekat'nya ini.

Berakhir sudah. Mereka sudah saling kenal, keluarga mereka juga sudah saling kenal, apalagi adik pria ini, sudah sangat dekat dengan 'teman dekat'nya ini. Bahkan cukup sangat sering ngopi bersama.

Namun ketahuilah, masalah ini adalah 'alasan' yang kuat pria ini untuk mengakhiri 'hubungan' terlarang ini. Bagaimana mungkin, ikatan suci diawali dari sesuatu yg dilarang agama. Mengambil dengan cara yang salah. Sebenarnya pria ini juga sangat sayang kepada 'teman dekat'nya ini. Namun, pria ini menebas setiap rasa yang timbul. Pria ini takut akan Tuhannya marah kepadanya. Pria ini mengambil keputusan ini. Mengakhirinya.

Namun, pria ini tetap menjaga hubungan yang baik kepada teman dekatnya ini. Tetap sebagai teman, bahkan sahabat.

Kau tau, pria juga memiliki rasa rindu seperti wanita. Namun, pria ini dengan tegas dan lancang menebas saat rasa itu timbul.

Kau harus tau, sebuah ikatan suci harus diambil dengan cara yang baik.

Pria ini sangat suka membaca postingan penulis Tere Liye di facebook, itulah yang membuat pria ini berani ambil keputusan yang berat itu.

Pria ini tidak peduli apapun yang orang bilang. Bisa jadi banyak yang komentar begini, 'Dulu saat susah sama beliau, sekarang mentang-mentang sudah pns cari yang lain'. Pria ini tidak akan mendengar komentar orang, apalagi memasukkan ke dalam hati, tidak.

Mereka tidak tahu apa yang pria ini pikirkan. Okeh baiklah, pria ini akan jujur. Satu alasan yang terkuat, pria ini takut dengan Tuhannya Allah SWT. Takut akan dosa yang akan dilakukan.

Kau percaya dengan jodoh?
Pria ini sangat yakin dengan jodoh yang akan Tuhannya berikan kepadanya. Jodoh itu sama seperti denga rezeki, tidak akan tertukar. Bukankah janji-Nya selalu benar? Mengapa harus dengan cara yang salah mengambilnya?
Pahami. Semua sudah tercatat jauh hari sebelum kita dilahirkan.

Yakinlah. Jika memang cinta sejati, sejauh apapun dia pergi dia akan tetap kembali.

Teruslah perbaiki diri, pantaskan diri.

Pria yang baik akan berjodoh dengan wanita yang baik, dan wanita yang baik akan dijodohkan dengan pria yang baik pula. Ini bukan kata pria ini. Ini Firman Allah SWT Sang Pemilik hati manusia.

Note : Pria itu bernama Amir.

Banda Aceh, Jumat 20 Nopember 2015.

Rabu, 18 November 2015

Kematian dan Kehidupan

Pada suatu hari 'kematian' dan 'Kehidupan' bertemu satu sama lain, lantas mereka berbincang :

Kematian : "Kenapa orang2 itu menyukai kamu, tapi mereka sangat membenci aku?"

Kehidupan (menjawab sambil tersenyum) : "Orang-orang menyukaiku karena aku adalah 'dusta yang indah', sedangkan mereka membencimu karena kamu adalah 'kebenaran yang menyakitkan'.

Quotes lama, entah siapa yang pertama kali menulislannya. Mungkin para pujangga dulu.

Banda Aceh, 19 Nopember 2015. 11.09

AmiR

Renungan


Yang dikejar manusia adalah tenangnya hati. Menjadi nomor wahid adalah perjalanan yang sepi, dan banyak yang harus dikorbankan. Melepas banyak hal dalam hidup, barulah bisa berdiri di puncak yang sempit.

Saya selalu memilih menggandeng tangan bersama-sama, dan berjalan di jalur yang sama. Mari kita gapai sukses bersama.

Selasa, 17 November 2015

Mencintai Dalam Diam

Aku boleh jujur kepadamu? Sebenarnya aku sayang kamu. Tapi, aku minta maaf harus menjauh darimu. Aku ingin belajar menjaga hati, menjaga sampai Allah mengizinkan hari itu tiba.

Aku belajar menekan rasa sedih, galau, entah apalagi sebutannya. Aku takut Allah marah. Kamu pasti paham kemana arahnya. Sekarang kita bebas.

Aku percaya, jodoh itu tidak akan tertukar.

Jika sesuatu itu tidak diperoleh saat ini, bisa jadi kita dapatkan esok lusa.

Kalaupun saat ini gagal dijalani, bisa jadi esok lusa kita bisa menikmati momen indah tanpa harus melanggar syariatnya. Bukan sok suci atau apalah. Ini tentang kata hati yg sangat susah di lawan.

Banda Aceh, 17 Nopember 2015 22.08 WIB