Jumat, 23 Mei 2014

Tuhan Inilah Proposal Hidupku…

Terinspirasi dari buku Jamil Azzaini Inspirator SuksesMulia



Saya adalah special karena saya adalah makhluk limited edition  dan telah memenangkan persaingan dari berjuta sel saat di dalam rahim ibu. Saya dibesarkan dari pasangan Ittom Simbolon dan Siti Maria Harahap yang dilahirkan di Tapanuli Selatan, tanggal 27 bulan 3 tahun 1991 dan anak ke 4 dari 6 bersaudara. Saya adalah seorang perawat dan saat ini bertugas di ruang Cut Mutia RSUD Aceh Tamiang dan insyaAllah bulan depan akan pindah tugas di Banda Aceh (RSZA atau RSJ Propinsi Aceh).

            Saya adalah orang yang mencintai dunia tulis-menulis, namun saya bukan seorang wartawan ya. Saya lebih suka meluapkan segala apa yang saya rasakan dengan tulisan, daripada meluapkan di media sosial. Saya sangat menyenanginya, walau kadang ad aide untuk nulis, namun entah rasa malas menulis menerpa dan akhirnya tidak tertulis.

            Saya orang yang sangat yakin akan impian. Saya percaya impian yang kita impikan itu pasti akan bisa kita wujudkan. Tapi harus ingat, impian harus dituliskan, dan temple di dinding kamar agar selalu kita baca dan selalu kita lihat. Alhamdulillah, saya telah menuliskan impian saya dan sudah saya temple di dinding kamar saya. Saya ingin suatu saat nanti impian itu menjadi kenangan. Dari impian itu, Alhamdulillah sudah beberapa impian saya centang, yang artinya sudah wujudkan. Menurut pengalaman saya, dan sudah saya lakukan, ada beberapa cara yang saya lakukan dalam mewujudkan mimpi :

  1. Yakin dengan seyakin-yakinnya impian itu pasti akan digapai.
  2. Rutinkan sholat tahajjud, dan minta apapun kepada Allah, pasti akan Allah kabulkan apa yang kita minta.
  3. Rutinkan sholat dhuha.
  4. Rutin dan istiqomahkan dalam bersedekah, walau hanya beberapa ribu.
  5. Selaraskan impian kita dengan impian orang tua emak dan ayah. Saya sering mengatakan impian itu kepada emak, dan emak aamiinkan  do’a saya itu. Buat emak bahagia.
  6. Seringlah kunjungi orang sakit dan hiburlah. Dan minta do’a juga dengan beliau. Do’a orang sakit diijabah oleh Allah.
  7. Dan teruslah berbuat baik terhadap sesama.

Dalam waktu cepat maupun sangat cepat, insyaAllah impian kita akan mencentang impian kita itu.

Saat ini usia saya 23 tahun 27 hari, dan masih banyak impian yang ingin saya gapai diwaktu mendatang. Misi saya hidup adalah bermanfaat bagi orang lain, dan ingin membahagiakan kedua pintu syurga itu.


23 Mei 2014, 20.45
Amir SangPemimpi
At Inspirasi Room


Follow twitter saya @AmirJundi


…bersambung… 

Kamis, 15 Mei 2014

Hidup Adalah Pilihan

Malam ini, rasa kantuk saya jauh. Biasanya jam segini saya sudah terlelap tidur. Malam ini saya iseng membuka buku agenda waktu kuliah dulu, dan ternyata dapat tulisan ini. Saya suka menulis, menulis tentang apa saja yang saya alami baik sedih atau senang. Berikut kisahnya.

Rabu, 12 Oktober 2011, Pkl 21.48.33 WIB

Aku gag tau kenapa aku bisa di sini, di tempat ini. Awalnya setelah menamatkan sekolah di SMAN 1 Karang Baru, Aceh Tamiang, aku berjuang untuk masuk universitas favorit. Aku berusaha untuk menuju kesana. Jalur undangan kuambil, UMB juga kuambil. Tapi ada daya, usaha dan do'a tidak berhasil. Aku gagal masuk universitas favorit itu.

Dengan berjalannya waktu, aku mencoba mendaftar kuliah di salah satu universitas swasta di Langsa (Sekarang sudah menjadi negeri), yaitu Universitas Samudera Langsa, itupun karena diajak teman. Saat itu saya mengambil jurusan Fakultas Pertanian, Agroteknologi. Entah suratan takdir atau tidak (pikir saya dulu), aku bertemu dengan teman SMA dulu yaitu Syahril di Mesjid Raya Langsa, aku bertanya, "Nyambung kemana Ril?" Dia menjawab, "Akper Depkes Langsa", pikiranku terbuka. Aku mendaftar di Akper Depkes Langsa tanpa sepengetahuan orang tuaku. Setelah selesai mendaftar, baru aku sampaikan ke orang tuaku. Ayah dan emak hanya mengatakan, "Coba aja dulu, semua pasti ada jalan".

Aku yakin, ayah dan emak berfikir, "Apa sanggup?" Aku mulai sedih, tapi aku menegaskan pada ayah dan emak, "Kita jalani aja dulu!".

Waktupun berlalu, pengumuman pun telah keluar di harian Serambi Indonesia. Alhamdulillah, saya mendapat peringkat 1 di Akper Depkes Langsa. Aku kemari hanya membawa diri dan do'a ayah dan ibumu tanpa ada beking di belakangku. Aku berusaha tegar dengan kondisiku. Setelah lulus ujian, aku mengabari abang yang kerja di Toko New International, dan dia mengatakan, 'Alhamdulillah". Tapi ada saudara yang mengatakan, "Apa sanggup orang tuamu? Sekolah disitu mahal". Aku sedih mendengarnya dan berfikiran putus asa (waktu dulu, sekarang sangat yakin atas janji-Nya). Tapi, Orang tuaku mengatakan, "Emak dan ayah akan melakukan apapun untuk kalian, agar kalian bisa sekolah". Akhirnya aku bisa kuliah di kampus ini.

Aku tidak pernah menyesal mengambil profesi ini. Aku bangga dan mencintai profesi ini. Aku berharap dengan profesi ini, aku dapat membantu masyarakat dengan keahlian yang kumiliki.

Ya Allah, izinkanlah aku menjadi petugas kesehatan yang profesional dan tanpa pamrih. Semoga dengan profesi ini dapat menghantarkanku ke syurga.

Aamiin.

Kamis, 15 Mei 2014, Pkl 23.17 WIB
At Inspirasi Room

Amir SangPemimpi
Follow twitter saya @AmirJundi




Minggu, 11 Mei 2014

INTERNATIONAL NURSE DAY


International Nurse Day



            Setiap tanggal 12 Mei kami perawat memperingati hari Perawat Sedunia, hari lahirnya Ibu Perawat Dunia Florence Nightingale.

            Banyak harapan dalam momentum  di hari Perawat Dunia ini, peringatan ini harus dirayakan degan dedikasi tinggi, semoga semakin hari profesi yang mulia ini semakin baik dan ‘diakui’ oleh negara ini.

            Profesi keperawatan adalah profesi yang sangat mulia, namun penuh dengan dilemma dan batasan-batasan hitam dan abu-abu yang disebabkan oleh adanya paying hukum yang mengatur profesi ini.

            Saya sangat miris ketika di dunia pertelevisian kita melecehkan profesi ini, di sinetron perawat tidak lebih dari pembantu dokter, dibentak-bentak, bahkan dimarahi dokter di depan pasien yang disaksikan oleh jutaan masayarakat Indonesia. Inilah yang membuat persepsi dan opini di masyarakat tentang perawat menjadi rusak. Dan ada lagi, ini yang sangat saya benci yang sangat menyudutkan profesi mulia ini judul film ‘Suster Ngesot’, ‘Suster Keramas’ dan masih banyak lagi. Seperti tidak ada lagi judul yang bagus.

            Ingat KAWAN !, kita ini bukan ‘pembantu dokter’. Kita dengan dokter sangat sangat jauh berbeda. Mereka hanya berorientasi dengan penyakit yang dialami pasien, sedangkan kita berorientasi pada kebutuhan pasien saat mereka sakit. Kitalah yang sangat mengetahui keadaan pasien yang kita rawat. Dokter bertemu pasien hanya beberapa saat 2, 3 menit atau paling lama 15 menit, itu mungkin sudah waktu yang sangat terlalu lama bagi dokter. Sedangkan kita 24 jam bersama pasien. Ketika pelayanan dokter kurang memuaskan, mereka pasien dan keluarganya marah dan complain dengan kita. Namun, ketika dokternya visite mereka pasien takut dan malas menyampaikan apa yang mereka rasakan dengan tentang penyakitnya, apalagi dokternya ‘killer’. Ini fakta di lapangan.

            Banyak masyarakat tidak mengetahui keahlian profesi yang mulia ini. Banyak perawat ahli, seperti di IGD ataupun di ICU, namun saat kita melakukan tindakan life saving, keluarga pasien diharuskan keluar.

            Ketidakjelasan batas dan kewenangan perawat sebagai tim kesehatan di lapangan, membuat grey area tugas dan kewenangan dokter dan perawat sangatlah lebar. Contohnya tugas mengobati pasien seperti menyuntik dan memasang infuse adalah area tugas dokter. Namun di lapangan, hampir selalu dilakukan oleh perawat. Bahkan pada situasi emergency yang memerlukan kecepatan penanganan seperti di IGD dan ICU, perawat selalu menjadi andalan.

            Jika saja UU Keperawatan telah disahkan, pastilah profesi yang mulia ini mempunyai aturan yang jelas tentang standar kompetensi, peran dan fungsi perawat dalam Tim Kesehatan. Dengan UU Keperawatan, kita perawat akan dilindungi dari tuntutan hukum.
            Perawat sebagai tenaga kesehatan yang paling dekat dan paling lama berinteraksi dengan pasien adalah profesi yang memiliki resiko paling tinggi tertular penyakit. Ayo rapatkan barisan, semoga UU Keperawatan segera di sahkan.

Suara Hati Perawat Indonesia.


Saya dan Bapak Usman





12 Mei 2014, 01.30 Wib

Amir SangPemimpi


Follow twitter saya @@AmirJundi

Rabu, 07 Mei 2014

KEMATIAN



Kemarin di ruangan tempat saya berdinas ada seorang hamba Allah yang telah dipanggil-Nya. Dia 
bernama alm. Kartiman. Dalam 2 bulan ini almarhum sudah beberapa kali masuk RS. Beliau penderita diabetes. Beliau adalah sosok yang baik, ramah, dan penyabar. Kematiannya pun sungguh sangatlah baik. Menurut teman saya (saya sedang tidak berdinas), setelah beliau menyelesaikan sholat maghrib, kondisi beliau masih sangat baik, namun tiba-tiba pukul 19.35 keadaan beliau memburuk, dan akhirnya meninggal dunia.

Ini adalah pelajaran hidup yang sangat mahal bagi kita yang hidup. Ingatlah setiap yang hidup pasti akan merasakan kematian. Sungguh harta, uang, ataupun jabatan yang kita sombongkan itu tidak akan dapat membantu kita saat sakaratul maut itu datang. Pantaslah bilamana sahabat, Ali radhiyallahu ’anhu pernah berkata: “Dunia pergi menjauh dan akhirat datang mendekat. Karena itu, jadilah kalian anak-anak akhirat, jangan menjadi budak-budak dunia. Sekarang waktunya beramal, dan tidak ada penghisaban. Sedangkan besok waktunya penghisaban, tidak ada amal.

Sahabat, marilah kita mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian yang bisa datang kapan saja. Kematian yang sungguh mengandung kepedihan bagi setiap manusia yang mengalaminya. Hingga kekasih Allah ta’aala saja, yakni Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam berdoa agar Allah ta’aala ringankan bagi dirinya sakaratul maut. Tidak ada seorangpun yang tidak bakal merasakan kepedihan sakratul maut.

Marilah saudaraku, kita mempersiapkan diri menghadapi kematian dengan segera bertaubat memohon ampunan dan rahmat Allah ta’aala sebelum terlambat. Sebab begitulah kematian orang kafir. Suatu bentuk kematian yang diwarnai penyesalan yang sungguh terlambat.

(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh (dinding) sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS Al-Mu’minun 99-100)


8 Mei 2014 10.05
At Inspirasi Room

Ingin mengobrol dengan saya follow twitter saya @AmirJundi

Minggu, 04 Mei 2014

Oh... Caleg

Beberapa hari yang lalu kita baru saja selesai melaksanakan Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 ini. Banyak para Caleg harap-harap cemas, berharap mereka terpilih dan cemas jika mereka gagal.

Di desa saya ada 3 orang Caleg dalam Pileg 2014 ini dengan partai yang berbeda. Suara mereka pecah di TPS tempat saya mencoblos. Namun, dari ketiga Caleg suara mereka berada di peringkat 3 teratas. Ada diantara mereka sangat berobsesi menjadi Wakil Rakyat. Dan ada juga tetap tenang terhadap perhitungan suara yang masih berlangsung.

Dari ketiga Caleg di desa saya, diantaranya bernama S, dia Caleg dari partai P. Dia sering sms saya agar untuk memilihnya dalam Pileg nanti (sebelum pencoblosan dimulai). Dia pemilik rumah makan T di desa saya. Dua hari yang lalu. betapa terkejutnya saya, bahwa si S telah menjual rumah makan T kepada bapak H. Wan seharga Rp. 450 Juta. Beliau terlalu terobsesi menjadi Wakil Rakyat dan rela menjual rumah makan T yang sudah lama dia besarkan.

Ada cerita lain, cerita ini saya dapat dari Ustadz yang biasa mengisi pengajian setiap malam jum'at, sang Ustadz mengatakan, ada seorang kenalan ustadz yang nyaleg padahal dia seorang PNS. Dalam peraturan, seorang PNS tidak dibolehkan nyaleg. Akhirnya di menanggalkan status PNS yang selama ini dia perjuangkan. Dia pun nyaleg dari partai X. Beliau juga telah menghabiskan uang + Rp 150 juta untuk modal nyaleg. Setelah melihat hasil sementara, ternyata suara si Caleg ini jauh dari harapan, dan jauh dari menang, dan sepertinya gagal.

Ini adalah beberapa kasus yang saya jumpai di lapangan, dan pasti masih banyak kasus yang ada di penjuru negeri. Kalau saya nyaleg, namun tidak terpilih saya berpikir simpel, "Mungkin amanah ini belum pantas saya sandang". Tak perlu terobsesi sekali untuk menjadi wakil rakyat. Kalau tujuan mereka menjadi wakitl rakyat untuk berbakti dan mengabdi kepada masyarakat banyak jalan, tidak hanya menjadi angota dewan, Apalagi yang nyaleg orang 'baru' yang tiba-tiba eksis saat menjelang pemilu.

Saya berdo'a semoga para Caleg yang gagal diberi kekuatan dan kesabaran. Ambil sisi positif dan hikmah dari setiap kegagalan ini. Perbaiki diri di masyarakat. Masyarakat sekarang sudah pintar terhadap Caleg yang akan dipilihnya. Walaupun saat 'serangan fajar' kalian memberikan sejumlah uang kepada calon pemilih.

Bagi yang terpilih menjadi Anggota Legislatif baik di DPRK, DPRA, ataupun DPR RI, saya ucapkan Welcome di kursi 'terhormat'. Ingat, ini adalah amanah masyarakat yang masyarakat percayakan kepada Anda. Ingat, nanti di akhirat kelak, Allah akan meminta pertanggungjawaban terhadap amanah ini. Satu lagi, Jangan Korupsi ! Kelak uang yang Anda korupsi akan Allah kalungkan di lehermu di hari kiamat nanti.

Ini adalah suara dari seorang masyarakat yang ingin perubahan.

Amir SangPemimpi
12 April 2014

Ingin mengobrol dengan saya, follow twitter saya @AmirJundi










Bertemu dengan Guru SMP

Ini adalah kejadian yang tanpa disengaja. Saat saya ingin melapor bahwa ada pasien saya yang ingin pindah ruangan dari Klas I ke ruangan VIP, tiba-tiba saya melihat bapak Paiman, guru Bahasa Indonesia saat saya di SMPN 2 Karang Baru. Saya pun bertanya, "Siapa yang sakit Pak?", lalu pak Paiman menjawab, "Ibu Salmiah, guru mata pelajaran Biologi saat kamu SMP".

Saya pun ngobrol-ngobrol  dengan beliau, tidak lama setelah itu datanglah guru yang lain pak Ilyas, pak Uden, pak Usman, pak Sholeh, bu Fatimah, bu Zulfida, bu Fin, bu Azimah, bu Yuni, dan lain-lain, maaf hampir lupa namanya, maklum dah lama dan juga banyak juga guru baru :D

Teringat memori 8 tahun lalu saat berseragam SMP. Saya teringat memori masa lalu dengan pak Uden, guru mata pelajaan Matematika, pak Uden pernah buat saya menangis. Bukan karena dianiaya atau dipukul tapi pak Uden pernah mengatakan bahwa ayah saya pencuri. Sontak saya terkejut, sampai air mata ini jatuh. Setelah hening, pak Uden menjelaskan, bahwa ayah saya mencuri hati ibu saya. Hahaha, semua teman saya tertawa, dan saya pun jadi malu.


Itulah sekelumit kenangan bersama guru SMP, jujur saya rindu sekali moment itu.

Amir SangPemimpi
Selasa, 4 Maret 2014

Follow twitter saya @AmirJundi

Sabtu, 03 Mei 2014

Nikmat-Nya


Sudah lama rasanya saya ingin menulis ini, kisah yang saya alami sendiri. Ketika saya sendiri, rasanya begitu banyak nikmat yang telah Allah berikan kepada hidup saya. Begitu sayangnnya Allah kepada saya. Saya lihat di sekeliling saya, banyak orang yang kesehatannya di ambil sementara, bahkan selamanya oleh Allah.

Di desa saya, dua minggu belakangan ini, sudah dua orang yang dipanggil oleh Allah. Saya merenung, saya dan kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk hidup dan beramal sholeh. Betapa sangat menakutkan saat kita mati tidak membawa amal sholeh. Saya tidak bisa membayangkan siksa kubur itu. Semoga kita yang masih mendapat hikmah dari setiap kejadian yang orang dan kita alami sendiri.

Ada kasus lain, beberapa hari yang lalu teman kuliah saya dulu yang bernama Arief Prastyo mengalami  kecelakaan lalu lintas, lengan kanannya patah, da kemarin baru saja dilakukan operasi. Bagaimana dengan kita yang masih mempunyai lengan dan berfungsi dengan baik. Saya tidak bisa berfikir, bagaimana kalu hal itu terjadi dengan saya. Semoga teman saya tadi diberi kekuatan oleh Allah dalam menghadapi penyakitnya, dan diberi kecepatan untuk sembuh.

Dan masih banyak lagi nikmat-nikmat yang telah Allah berikan kepada kita manusia. Semoga kita dapat menjaga 5 hal sebelum 5 hal itu.

Yaok, semoga kita menjadi manusia yang penuh syukur.

Amir SangPemimpi
4 Mei 2014 10.07
In Mutia Room Inspirasi

Follow twitter saya @AmirJundi