Minggu, 04 Mei 2014

Oh... Caleg

Beberapa hari yang lalu kita baru saja selesai melaksanakan Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 ini. Banyak para Caleg harap-harap cemas, berharap mereka terpilih dan cemas jika mereka gagal.

Di desa saya ada 3 orang Caleg dalam Pileg 2014 ini dengan partai yang berbeda. Suara mereka pecah di TPS tempat saya mencoblos. Namun, dari ketiga Caleg suara mereka berada di peringkat 3 teratas. Ada diantara mereka sangat berobsesi menjadi Wakil Rakyat. Dan ada juga tetap tenang terhadap perhitungan suara yang masih berlangsung.

Dari ketiga Caleg di desa saya, diantaranya bernama S, dia Caleg dari partai P. Dia sering sms saya agar untuk memilihnya dalam Pileg nanti (sebelum pencoblosan dimulai). Dia pemilik rumah makan T di desa saya. Dua hari yang lalu. betapa terkejutnya saya, bahwa si S telah menjual rumah makan T kepada bapak H. Wan seharga Rp. 450 Juta. Beliau terlalu terobsesi menjadi Wakil Rakyat dan rela menjual rumah makan T yang sudah lama dia besarkan.

Ada cerita lain, cerita ini saya dapat dari Ustadz yang biasa mengisi pengajian setiap malam jum'at, sang Ustadz mengatakan, ada seorang kenalan ustadz yang nyaleg padahal dia seorang PNS. Dalam peraturan, seorang PNS tidak dibolehkan nyaleg. Akhirnya di menanggalkan status PNS yang selama ini dia perjuangkan. Dia pun nyaleg dari partai X. Beliau juga telah menghabiskan uang + Rp 150 juta untuk modal nyaleg. Setelah melihat hasil sementara, ternyata suara si Caleg ini jauh dari harapan, dan jauh dari menang, dan sepertinya gagal.

Ini adalah beberapa kasus yang saya jumpai di lapangan, dan pasti masih banyak kasus yang ada di penjuru negeri. Kalau saya nyaleg, namun tidak terpilih saya berpikir simpel, "Mungkin amanah ini belum pantas saya sandang". Tak perlu terobsesi sekali untuk menjadi wakil rakyat. Kalau tujuan mereka menjadi wakitl rakyat untuk berbakti dan mengabdi kepada masyarakat banyak jalan, tidak hanya menjadi angota dewan, Apalagi yang nyaleg orang 'baru' yang tiba-tiba eksis saat menjelang pemilu.

Saya berdo'a semoga para Caleg yang gagal diberi kekuatan dan kesabaran. Ambil sisi positif dan hikmah dari setiap kegagalan ini. Perbaiki diri di masyarakat. Masyarakat sekarang sudah pintar terhadap Caleg yang akan dipilihnya. Walaupun saat 'serangan fajar' kalian memberikan sejumlah uang kepada calon pemilih.

Bagi yang terpilih menjadi Anggota Legislatif baik di DPRK, DPRA, ataupun DPR RI, saya ucapkan Welcome di kursi 'terhormat'. Ingat, ini adalah amanah masyarakat yang masyarakat percayakan kepada Anda. Ingat, nanti di akhirat kelak, Allah akan meminta pertanggungjawaban terhadap amanah ini. Satu lagi, Jangan Korupsi ! Kelak uang yang Anda korupsi akan Allah kalungkan di lehermu di hari kiamat nanti.

Ini adalah suara dari seorang masyarakat yang ingin perubahan.

Amir SangPemimpi
12 April 2014

Ingin mengobrol dengan saya, follow twitter saya @AmirJundi










0 komentar:

Posting Komentar