Rabu, 12 Maret 2014

KASTA


            Kasta adalah pembagian masyarakat dalam kehidupan. Dalam sejarah, dimana tatanan masyarakat diubah dari warna ke kasta, untuk menguatkan statusnya di dalam masyarakat. Kasta memberikan seseorang berkedudukan tinggi di dalam masyarakatnya.

            Seperti yang saya lihat tadi saat saya membawa pasien saya ke poli penyakit  dalam untuk di USG (saya seorang perawat). Saya lihat dokternya sangat ramah dan welcome terhadap pasiennya, dan ternyata pasiennya itu dari kalangan ‘orang atas’, dan jika pasiennya orang biasa, dokter itu tidak seramah yang saya lihat. Saya tidak mengerti mengapa si dokter  membeda-bedakan pasiennya. Bukankah dokter telah disumpah atas nama Tuhan bahwa semua harus sama pelayanan yang diberikan tanpa melihat status sosialnya.

            Saya sangat yakin di luar sana baik di pemerintahan atau di masyarakat lebih banyak apa yang saya lihat tadi.

            Padahal, dalam Islam tidak ada tingkatan di dalam masyarakat. Di dalam Islam memang ada orang kaya, akan tetapi mereka itu tidak membentuk kelompok tersendiri  yang mewariskan kekayaannya. Mereka adalah individu-individu  yang biasa seperti lainnya, karena si kaya setiap saat bisa saja menjadi miskin, dan si miskin bisa saja menjadi kaya.

            Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (Al-Insyirah : 5)
            Rasulullah SAW bersabda, “Wahai manusia sesungguhnya ayahmu satu.. Ketahuilah, tidak ada unggulan orang arab atas non arab, tidak pula non arab dengan orang arab, serta tidak pula  orang berkulit hitam  atas berkulit merah yang membedakan adalah taqwanya (HR. Ahmad).

            Semua manusia pada dasarnya sama yang membedakannya adalah taqwanya kepada Allah SWT.
            Dalam hadist yang lain Rasulullah SAW besabda, “Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada bentuk atau rupa kamu, juga tidak harta kamu. Akan tetapi Allah SWT memandang kepada hati dan amal perbuatanmu. (HR. Ibn Majah).
Semoga bermanfaat.

Tidak ada Kasta dalam ISLAM


Rabu, 5 Maret 2014
Amir SangPemimpi

Follow twitter saya di @AmIrJundi

0 komentar:

Posting Komentar