Sabtu, 01 November 2014

Oktober Berlalu, Kini Nopember Datang

  1 Nopember 20148 Muharram 1436 H Banda Aceh, ruang IGD Rumah Sakit Jiwa Aceh. Dinas malam Pukul 22.46 WIB             Oktober sudah mulai pergi menjauh, kini Nopember telah menanti di depan pintu. Rasanya ingin memperbaiki kesalahan di Oktober lalu. Namun apa daya, Oktober sudah berlalu menjauhi saya, sudah jadi sejarah untuk dikenang. Planing sudah dibuat, namun dengan mudahnya saya langgar. Waduh, planingnya cukup baik, namun komitmen untuk taat terhadap planning masih jauh. Diantara planing yang gagal, adalah management keuangan. Mulai dari anggaran menabung, anggaran untuk ibu di sana, anggaran pengembangan diri, biaya tak terduga dan anggaran lainnya. Diakhir bulan kolap alias nombok :(.


            Kini Nopember telah datang. Sini Nopember masuk. Saya ingin bersahabat baik dengan kamu. Ramah-ramah ya dengan saya, saya akan memperlakukanmu dengan sangat baik. Saya ingin memperbaiki kesalahan saya di Oktober dulu. Yap, bulan ini adalah evaluasi kesalahan di bulan Oktober lalu.


            Yap, saya sudah melupakan Oktober. Waktunya beres-beres dan mengevaluasi diri. Ambil hikmah dari peristiwa masa lalu. Berjuang untuk masa depan. Berjuang untuk orang yang dicintai, berjuang untuk masyarakar. Siap membuat target-target di Nopember ini. Saya akan ciptakan Nopember ceria :).
 Amir SangPemimpi

Sabtu, 25 Oktober 2014

Memaknai Hijrah



     25 Oktober 2014
1 Muharram 1436 H

Memakna Hijrah

Hari ini adalah 1 Muharram 1430 H, yaitu tahun barunya umat Muslim di seluruh dunia. Sering diantaranya kita tidak begitu menyadari pergantian hari, bulan, bahkan tahu hijriah, namun begitu ingat dengan penanggalan Masehi. Memang tidak dilarang, namun sungguh terlalu jika tidak mengetahui penanggalan hijriah.

Tahun Baru Islam



Jika pergantian tahun masehi, biasanya dirayakan dengan pesta kembang api, keyboard, melakukan pesta dan hiburannya lainnya. Apakah kita sebagai Muslim juga harus mengikuti seperti itu untuk menyambut tahu baru hijriah.

Khalifah Umar bin Khattab mengambil pendapat Sayyidina Ali bin Abi Thalib untuk memulai penanggalan tahun Hijriah pada saat Rasulullah SAW hijrah dari kota Mekkah ke kota Madinah. Peristiwa hijrah berpengaruh dan menjadi titik tolak kebangkitan Islam. Maka tak heran peristiwa itu dijadikan patokan dalam penanggalan hijriah.


Memaknai Hijrah

Peristiwa pergantian tahun hijriah haruslah kita maknai dengan penuh kebaikan. Mari kita renungkan firman Allah SWT sebagai berikut :
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa  dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. ( QS. Al- Imran : 185 )

Dari firman Allah SWT di atas, setidaknya ada tiga hal yang patut kita renungkan.

Pertama, pergantian tahun menunjukkan betapa semakin dekatnya kita dengan kematian. Jatah usia kita semakin berkurang. Kita semakin melangkah dekat dengan akhir kehidupan kita.

Kedua, kita merenungkan apakah langkah kita di tahun sebelumnya mendekatkan diri ke surga, atau justru mendekatkan kita ke dalam Neraka? Pergantian tahun dapat kita jadikan evaluasi diri dan bermuhasabah diri. Khalifah Umar bin Khattab berpesan, “Hisablah dirimu sebelum dihisab, dan timbanglah dirimu sebelum ditimbang”.

Ketiga, pergantian tahun dijadikan untuk mengevaluasi kualitas hidup kita. Sudahkah kita menjadikan kesuksesan akhirat menjadi acuan kita, atau malah justru dunia yang fana ini menjadi tujuan kita. 

Sahabat, yok mari kita berhijrah dari hal-hal buruk dan sia-sia ke dalam kehidupan yang berkualtas berdasarkan syariah Allah.

Semoga kita paham memaknai hijriah.

NB : Rencana mau nulis siang ini, namun tadi diajak ke Lampuuk sama teman-teman, jadinya mala mini baru bisa di post :D

Banda Aceh, 1 Muharram 1436 H Pukul 14.01 WIB

Amir SangPemimpi

Senin, 20 Oktober 2014

Ibuku

Minggu, 19 Oktober 2014
       24 Dzulhijjah 1435 H

Di Ruang IGD Rumah Sakit Jiwa Aceh

Malam ini saya mengalami kerinduan yang tersangat dengan ibu saya disana. Mau telepon ibu, pulsa tidak cukup, saya sedang berdinas malam. Saya meng-sms kakak saya untuk menanyakan kabar ibu dan menitipkan salam kepada beliau. Biasanya saya paling tidak menelepon ayah dan ibu seminggu dua kali untuk menanyakan kabar dan mengobrol.

Banyak sekali momen yang pernah kami lakukan bersama, teerutama saat berjualan di pajak pagi Kualasimpang, Aceh. Sejak kelas 1 SMA, saya sudah mengantar ibu ke pajak untuk berjualan. Kami berangkat pukul 04.00 pagi. Sampai di pajak, ibu berbelanja sayur-sayuran, sedangkan saya membereskan barang jualan ibu saya. Tugas rutin saya saat di pajak adalah mengupas gori (nangka mentah) dan kemudian mencincangnnya. Ibu saya paling tidak menghabiskan 30 kg gori setiap hari untuk langganan ibu. Setelah selesai, saya pamit pulang untuk bersekolah. Itulah mengapa di kelas saya di juluki tukang tidur oleh teman SMA saya.

Saya adalah anak yang sangat dekat dengan ibu. Ibu sering menceritakan pengalaman pahitnya kepada kami anak-anaknya. Mendengar cerita ibu membuat saya miris, sedih sampai meneteskan air mata. Begitu kerasnya kehidupan yang dilalui oleh ibu saya. Ibu selalu berpesan kepada kami anak-anaknya, jadilah anak yang dibanggakan, menjaga nama baik keluarga, bermanfaat bagi sesama, ingat Allah dalam segala hal, ayomi adik-adik dan salsa sampai doktor.

Oh ibu, dirimulah wanita yang paling saya cintai di dunia ini. Pesanmu akan selalu saya ingat ibu.

Saya selalu berdo'a setelah sholat agar Allah mengampuni segala kesalahan ayah dan ibu. Ibu, semoga suatu masa nanti kita, saya, ayah, ibu, bang Abdul, kak Hayati, kak Nana, Salsa, dek Nisa, dek Fatimah dapat menatap Ka'bah Allah secara langsung. Semoga kita berkumpul di syurga Allah yang mengalir sungai-sungai di bawahnya. 

Allah, jika Engkau berkenan cabutlah nyawa ayah dan ibuku saat melihat bersujud di Rumah-Mu. Saya ikhlas ibu dan ayah dimakamkan di tanah haram-Mu.



Adik, saya dan ibu saya

Keluarga Besar Saya

Salam rindu ibuku, dari anakmu.


Amiruddin Simbolon

Follow twitter saya Amirjundi



MERANTAU


Minggu, 19 Oktober 2014
       24 Dzulhijjah 1435 H

Banda Aceh, tulisan ini di tulis saat sedang dinas malam di IGD Rumah Sakit Jiwa Aceh.


Dahulu setelah saya selesai kuliah ingin rasanya bekerja dan hidup bersama ayah, ibu serta saudara saya di sini (rumah kami). Saya juga pernah bilang kepada ibu bahwa saya ingin selalu bersamanya, Namun karena pekerjaan saya harus berpisah jauh dari ayah dan ibu. Ya, saya merantau ke ibukota propinsi Aceh meninggalkan ibu yang berjarak sekitar 467 km.

Merantau adalah petualangan di kehidupan baru, mengenal orang baru, tempat baru dan adat istiadat baru, serta bahasa daerah yang baru. Dengan merantau kita tahu bagaimana hidup jauh dengan orang yang kita kenal dan orang yang sangat kita cintai. Kita juga mempunyai inisiatif untuk menyelesaikan masalah hidup secara mandiri.

Saya pernah berpikir, jika saya berdiam di tempat, di kampung, apa yang saya dapat. Padahal dunia ini begitu luas. Kesempatan ini memungkinkan saya tinggal menjajal hidup ditempat yang baru, yang pasti menawarkan nuansa yang baru dan juga menawarkan peluang yang jauh lebih indah.

Dunia ini luas kawan, jangan mempersempit pergerakan kita, Datangilah bumi Allah yang lain. Nikmati perjuangan di tempat yang berbeda. Perantau adalah manusia perkasa yang berani bertarung dalam ketidakpastian.

Hidup adalah momentum untuk berpetualang. Petualangan yang tak pernah berhenti sebelum kita menemukan di mana letak kesuksesan kita berada.

Ada pertuah Imam Syafi'i, seorang bijak yang ilmunya menjadi rujukan umat Islam hingga saat ini.

"Orang berilmu dan beradab takkan diam dikampung halaman.
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang.
Merantaulah, kau akan mendapatkan pengganti dari kerabat dan kawan.

Berlelahlah-lelahlah, manisnya hidup tersa setelah lelah berjuang.
Aku melihat air menjadi keruh karena bertahan.
Jika air mengalir menjadi jernih, jika tidak akan keruh mengenang.

Singa jika takkan tinggalkan sarang, takkan dapat mangsa.
Anah panah jika tak tinggalkan busur takkan kena sasaran.

Bijih besi bagaikan tanah sebelum digali dan ditambang.
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan."

                                                                                 = Imam Syafi'i =

Amir SangPemimpi

Di dalam keheningan IGD















  

Rabu, 08 Oktober 2014

KITA ADALAH PEMENANG


Banda Aceh. 9 Oktober 2014
              14 Dzulhijjah 1435 H


Saat kita dilahirkan, kita sudah menjadi pemenang. Dari milyaran sel kemungkinan, hanya ada satu yang dapat menembus sel telur, itu adalah kita. Kita adalah pemenang kompetisi itu. Begitulah sebuah fakta ilmiah yang diungkap Dale Carnegie dari sebuah buku klasik, You and Heridity.


Lahir sebagai manusia unik, dan tak ada satupun di seluruh dunia ini yang sama sekali dengan kita. Kita makhluk sangat spesial yang Allah ciptakan. Masterpiece yang tiada duanya. Tak ada yang mampu sama persis dengan kita.

Tercipta dengan sangat luar biasa, sangat spesial. Bolehkah kedua mata kita dibeli satu miliar? Bolehkah pendengaran kita dibeli dengan Lamborghini? Atau bolehkah kepala kita ditukar dengan sebuah rumah yang super mewah? Ya, harga kita tak ternilai dari apapun benda yang ada di dunia ini.

Makhluk spesial haruslah dihargai dengan tugas yang spesial pula. Makhluk terhormat haruslah diberi tugas kehormatan pula. Makhluk berharga haruslah diberi tugas dan tanggung jawab yang beerharga pula. Jika makhluk  terhormat diberi tugas dan wewenang remeh, tentu itu merupakan pelecehan terhadapnya. Orang besar harus diberi tugas besar pula.

Kita Pemenang

Berani menjadi manusia, harus berani memegang tanggung jawab  yang disertakan Allah padanya. Berani jadi manusia  harus berani mengemban tugas yang diamanatkan Sang Pencipta kepadanya.

Tapi lihatlah prilaku kebanyakan manusia, mereka melecehkan dirinya sendiri dengan tertunduk kepada mahkluk yang diciptakan lebih rendah darinya. Mereka menjual martabat dirinya demi pangkat, menukar dirinya demi limpahan harta, mengorbankan waktunya melakukan tugas yang tak pantas dilakukan mahkluk yang namanya manusia.

Saya mempunyai misi hidup bermanfaat untuk orang lain. Saya setelah sholat, saya usahakan berdo'a semoga apa yang saya punya, apa yang saya miliki bermanfaat untuk sesama manusia, semoga dengan ini dapat memperberat timbangan saya di yaumil hisab kelak. 

Jangan pernah meremehkan karya Allah dengan pilihan-pilihan hidup yang kerdil. Jangan pernah melecehkan mahakarya Allah dengan aktivitas-aktivitas kita yang kecil.

Sang Masterpiece

Sebuah kedurhakaan jika kita mengisi hidup dengan beragam kegiatan yang tak layak dilakukan oleh sang mahakarya. Tentu kezaliman yang tersangat jika mahkluk yang istimewa ini hanya numpang lewat dalam kenangan. Lahir, hidup, mati tanpa meninggalkan warisan berharga. Alangkah bahagianya saat kita mati, kita meninggalkan warisan yang bermanfaat sehingga pahalanya terus mengalir walaupun kita sudah tiada.

Hidup terlalu singkat dipakai nyantai. Hidup adalah kompetisi. Hanya ada 2 pilihan, ada yang sukses ada yang gagal. Ada yang naik dan ada yang turun. Ada yang mulia dan ada yang hina. Al Qur'an mewasiatkan agar kita fastabiqul khairaat, berlomba-lomba dalam kebaikan. Saat kita jalan, di lain tempat orang lain sedang berdiri, di lain tempat orang lain berlari kenjang menuju impiannya masing-masing. Yok mari sahabat, bangun dari tidur panjang. Mumpung jantung kita masih berdetak, isilah aktivitas produktif. Hidup sekali, berarti, lalu mati.


Terlahir sebagai PEMENANG


Amir SangPemimpi

Follow twitter saya @Amirjundi


Nasehat untuk Kita



Nasihat

  1. Jangan pernah melupakan orang-orang yang membantu saat kita sedang dalam kesulitan besar. Teman-teman sejati.
  2. Juga jangan pernah melupakan orang-orang yang justru pergi, menjauh, apalagi tidak bersedia membantu sama sekali, saat dalam kesulitan besar itu. Teman-teman palsu.
  3. Dan tentu saja jangan pernah melupakan orang-orang yang membuat kita dalam kesulitan besar itu. dimaafkan ya ? Dilupakan jangan.
Amir SangPemimpi

Follow twitter saya @Amirjundi

Sabtu, 04 Oktober 2014

Oh Idul Adha 1435 H

Sabtu, 4 Oktober 2014
9 Dzulhijjah 1435 H

In Warkop Lueng Bata, Banda Aceh Pkl. 11.55 WIB

Hari ini sebenarnya saya ingin merayakan Idul Adha, tapi kebanyakan masyarakat Indonesia hari raya esok hari, sesuai hasil ruqyah Pemerintah Republik Indonesia. Saya baca pada hakikatnya hari raya Idul Adha adalah saat jamaah haji wukuf di Padang Arafah, seharusnya hari ini Hari Raya Idul Adha. Banyak hadist yang menerangkan demikian.

Saya bingung mengapa di Indonesia berbeda, padahal kita mempunyai kelender hijriah dan kalender masehi yang sama, kita juga berpijak di bumi dan menjunjung langit yang sama. Tapi itulah, saya mengikuti Ulil Amri, mereka lebih paham tentang ini. Semoga Allah mengampuni kesalahan-kesalahan kita. Wallahu a'lam. 

#Suarahatiku.

Amir SangPemimpi

Follow twitter saya @AmirJundi

#DilemaPengusaha

#DilemaPengusaha

  • Rumahnya kredit KPR
  • Kendaraannya LEASING
  • Modalnya pinjaman BANK
  • Asetnya DIASURANSIKAN
  • Belanjanya pake KARTU KREDIT
  • Bisnisnya MULTI LEVEL MARKETING
  • Di kantornya bikin KOPERASI
  • Investasinya di pasar SAHAM
  • Naik hajinya pake DANA TALANGAN
Coba tanyakan, 
Apa ingin masuk Surga ... ?

Jawabnya PASTI INGIN ... !

Ya Allah, jauhkan kami dari RIBA.

Amir SangPemimpi

Follow twitter saya @AmirJundi

Yok Bersyukur


Hidup kok ngeluh terus, kapan syukurnya ?
Manyun terus, kapan cerianya ?
Minta ortu terus, kapan ngasihnya ?
Nonton tipi terus, kapan ibadahnya ?

Galau terus, kapan senangnya ?
Belanja terus, kapan sedekahnya ?
Pacaran terus, kapan nikahnya ?
Fesbukan terus, kapan berkaryanya ?

Nah, LoH :)

Orientasi Terakhir di Rumah Sakit Jiwa Aceh

Sabtu, 30 September 2014  Pkl. 18.30

Hari ini adalah orientasi terakhir saya. Alhamdulillah orientasi selama 2 bulan selesai sudah. Mulai dari balee Seulanga, Asoka, Melur, Mawar, Seurune, Napza, Poliklinik, IGD, dan tadi balee Dahlia.

Allah, mampukan hamba dalam memaksimalkan setiap pengalaman yang didapat dari orientasi ini. Jadikanlah hamba orang yang penuh syukur, bermanfaat bagi sesama, ramah, mudah berbagi kepada siapapun. Rhidoi hamba dalam menyelesaikan amanah ini. Aamiin

Amir SangPemimpi

Follow twitter saya @AmirJundi

Sebuah Fakta "Orang yang Hidup di Atas Rata-Rata"

Selasa, 26 Agustus 2014.
Catatan dinas di Balee Dahlia Rumah Sakit Jiwa Aceh, Propinsi Aceh

Sebuah Fakta "Orang yang Hidup di Atas Rata-Rata"
  1. Mereka memperjuangkan kehidupan terbaiknya. Baik dari aspek financial, spritual, karir/bisnis maupun sosial masyarakat.
  2. Mengoptimalkan sumber daya dan jaringan. Mereka mengoptimalkan cara kerja keras, cerdas dan ikhlas serta mengoptimalkan keluarga, saudara, teman kuliah, orang-orang expert dan mitra kerja.
  3. Terbiasa memberi lebih dari yang diterima. Bukan jadi penuntut hak, sibuk memberikan prestasi dan karya nyata.
Amir SangPemimpi

Follow twitter saya @AmirJundi

5 Cara Mengobati Patah Hati

Rabu, 20 Agustus 2014

  1. Yakinlah diri, ketika kita dipisahkan dengan seseorang, hanya ada dua kemungkinan : yaitu Kamu terlalu baik baginya atau dia terlalu baik bagimu. Jika kemungkinan pertama, bersyukurlah. Jika yang kedua bertobatlah.
  2. Buka hatimu, beri kesempatan seseorang diluar sana yang jauh lebih baik dari sebelumnya yang memang dipersiapkan oleh Allah untukmu.
  3. Sibukkan waktumu untuk hal produktif. Orang yang sangat sibuk dalam mengejar mimpi hebatnya, tak punya waktu untuk bersedih.
  4. Perluaskan pergaulan, perbanyak teman. Berhenti mengurung diri di kamar. Dunia ini luas, manusia di muka bumi bukan hanya dia. Ada banyak orang yang menyayangimu.
  5. Dekatkan diri kepada Allah, jangan tinggalkan yang wajib, perbanyak amalan sunnah. InsyaAllah kedekatan kita pada Pencipta menjadi pedoman luka dalam jiwa.

Amir SangPemimpi

Follow twitter saya @AmirJundi

*Catatan Menuju SuksesMulia

Rabu, 20 Agustus 2014
Dinas hari ketiga di IGD RSJ Aceh

Ada mililiaran manusia yang hidup dalam satu generasi, namun hanya segelintir yang muncul namanya menjadi bintang. Sementara yang lain, lahir dan hidup bertahun-tahun dan meninggalkan dunia tanpa sedikitpun jejak sejarah yang ditinggalkannya.

Kita memilih mana, menjadi rata-rata atau menjadi manusia yang namanya dikenang dalam sejarah, yang saat di alam barzakh orang-orang merasakan kebaikan nama baik kita. MasyaAllah betapa bahagianya jika kita meraih kemulian itu.

Jika pun tak menjadi bintang, cukup jadilah orang baik, yang menjalani hidup dengan kejujuran, kebersihan hati dan keindahan akhlak. Dengan semua itu, meski nama kita tak dikenal penduduk bumi, semoga nama kita sangat dikenal oleh penduduk langit.

Amir SangPemimpi.

Follow twitter saya @AmirJundi

Rezeki Itu Jaminan Allah








Yakinilah REZEKI itu jaminan Allah. Barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan dan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah mencukupkan-Nya.

Ingin mengobrol dengan saya follow twitter saya @AmirJundi

Jumat, 23 Mei 2014

Tuhan Inilah Proposal Hidupku…

Terinspirasi dari buku Jamil Azzaini Inspirator SuksesMulia



Saya adalah special karena saya adalah makhluk limited edition  dan telah memenangkan persaingan dari berjuta sel saat di dalam rahim ibu. Saya dibesarkan dari pasangan Ittom Simbolon dan Siti Maria Harahap yang dilahirkan di Tapanuli Selatan, tanggal 27 bulan 3 tahun 1991 dan anak ke 4 dari 6 bersaudara. Saya adalah seorang perawat dan saat ini bertugas di ruang Cut Mutia RSUD Aceh Tamiang dan insyaAllah bulan depan akan pindah tugas di Banda Aceh (RSZA atau RSJ Propinsi Aceh).

            Saya adalah orang yang mencintai dunia tulis-menulis, namun saya bukan seorang wartawan ya. Saya lebih suka meluapkan segala apa yang saya rasakan dengan tulisan, daripada meluapkan di media sosial. Saya sangat menyenanginya, walau kadang ad aide untuk nulis, namun entah rasa malas menulis menerpa dan akhirnya tidak tertulis.

            Saya orang yang sangat yakin akan impian. Saya percaya impian yang kita impikan itu pasti akan bisa kita wujudkan. Tapi harus ingat, impian harus dituliskan, dan temple di dinding kamar agar selalu kita baca dan selalu kita lihat. Alhamdulillah, saya telah menuliskan impian saya dan sudah saya temple di dinding kamar saya. Saya ingin suatu saat nanti impian itu menjadi kenangan. Dari impian itu, Alhamdulillah sudah beberapa impian saya centang, yang artinya sudah wujudkan. Menurut pengalaman saya, dan sudah saya lakukan, ada beberapa cara yang saya lakukan dalam mewujudkan mimpi :

  1. Yakin dengan seyakin-yakinnya impian itu pasti akan digapai.
  2. Rutinkan sholat tahajjud, dan minta apapun kepada Allah, pasti akan Allah kabulkan apa yang kita minta.
  3. Rutinkan sholat dhuha.
  4. Rutin dan istiqomahkan dalam bersedekah, walau hanya beberapa ribu.
  5. Selaraskan impian kita dengan impian orang tua emak dan ayah. Saya sering mengatakan impian itu kepada emak, dan emak aamiinkan  do’a saya itu. Buat emak bahagia.
  6. Seringlah kunjungi orang sakit dan hiburlah. Dan minta do’a juga dengan beliau. Do’a orang sakit diijabah oleh Allah.
  7. Dan teruslah berbuat baik terhadap sesama.

Dalam waktu cepat maupun sangat cepat, insyaAllah impian kita akan mencentang impian kita itu.

Saat ini usia saya 23 tahun 27 hari, dan masih banyak impian yang ingin saya gapai diwaktu mendatang. Misi saya hidup adalah bermanfaat bagi orang lain, dan ingin membahagiakan kedua pintu syurga itu.


23 Mei 2014, 20.45
Amir SangPemimpi
At Inspirasi Room


Follow twitter saya @AmirJundi


…bersambung… 

Kamis, 15 Mei 2014

Hidup Adalah Pilihan

Malam ini, rasa kantuk saya jauh. Biasanya jam segini saya sudah terlelap tidur. Malam ini saya iseng membuka buku agenda waktu kuliah dulu, dan ternyata dapat tulisan ini. Saya suka menulis, menulis tentang apa saja yang saya alami baik sedih atau senang. Berikut kisahnya.

Rabu, 12 Oktober 2011, Pkl 21.48.33 WIB

Aku gag tau kenapa aku bisa di sini, di tempat ini. Awalnya setelah menamatkan sekolah di SMAN 1 Karang Baru, Aceh Tamiang, aku berjuang untuk masuk universitas favorit. Aku berusaha untuk menuju kesana. Jalur undangan kuambil, UMB juga kuambil. Tapi ada daya, usaha dan do'a tidak berhasil. Aku gagal masuk universitas favorit itu.

Dengan berjalannya waktu, aku mencoba mendaftar kuliah di salah satu universitas swasta di Langsa (Sekarang sudah menjadi negeri), yaitu Universitas Samudera Langsa, itupun karena diajak teman. Saat itu saya mengambil jurusan Fakultas Pertanian, Agroteknologi. Entah suratan takdir atau tidak (pikir saya dulu), aku bertemu dengan teman SMA dulu yaitu Syahril di Mesjid Raya Langsa, aku bertanya, "Nyambung kemana Ril?" Dia menjawab, "Akper Depkes Langsa", pikiranku terbuka. Aku mendaftar di Akper Depkes Langsa tanpa sepengetahuan orang tuaku. Setelah selesai mendaftar, baru aku sampaikan ke orang tuaku. Ayah dan emak hanya mengatakan, "Coba aja dulu, semua pasti ada jalan".

Aku yakin, ayah dan emak berfikir, "Apa sanggup?" Aku mulai sedih, tapi aku menegaskan pada ayah dan emak, "Kita jalani aja dulu!".

Waktupun berlalu, pengumuman pun telah keluar di harian Serambi Indonesia. Alhamdulillah, saya mendapat peringkat 1 di Akper Depkes Langsa. Aku kemari hanya membawa diri dan do'a ayah dan ibumu tanpa ada beking di belakangku. Aku berusaha tegar dengan kondisiku. Setelah lulus ujian, aku mengabari abang yang kerja di Toko New International, dan dia mengatakan, 'Alhamdulillah". Tapi ada saudara yang mengatakan, "Apa sanggup orang tuamu? Sekolah disitu mahal". Aku sedih mendengarnya dan berfikiran putus asa (waktu dulu, sekarang sangat yakin atas janji-Nya). Tapi, Orang tuaku mengatakan, "Emak dan ayah akan melakukan apapun untuk kalian, agar kalian bisa sekolah". Akhirnya aku bisa kuliah di kampus ini.

Aku tidak pernah menyesal mengambil profesi ini. Aku bangga dan mencintai profesi ini. Aku berharap dengan profesi ini, aku dapat membantu masyarakat dengan keahlian yang kumiliki.

Ya Allah, izinkanlah aku menjadi petugas kesehatan yang profesional dan tanpa pamrih. Semoga dengan profesi ini dapat menghantarkanku ke syurga.

Aamiin.

Kamis, 15 Mei 2014, Pkl 23.17 WIB
At Inspirasi Room

Amir SangPemimpi
Follow twitter saya @AmirJundi




Minggu, 11 Mei 2014

INTERNATIONAL NURSE DAY


International Nurse Day



            Setiap tanggal 12 Mei kami perawat memperingati hari Perawat Sedunia, hari lahirnya Ibu Perawat Dunia Florence Nightingale.

            Banyak harapan dalam momentum  di hari Perawat Dunia ini, peringatan ini harus dirayakan degan dedikasi tinggi, semoga semakin hari profesi yang mulia ini semakin baik dan ‘diakui’ oleh negara ini.

            Profesi keperawatan adalah profesi yang sangat mulia, namun penuh dengan dilemma dan batasan-batasan hitam dan abu-abu yang disebabkan oleh adanya paying hukum yang mengatur profesi ini.

            Saya sangat miris ketika di dunia pertelevisian kita melecehkan profesi ini, di sinetron perawat tidak lebih dari pembantu dokter, dibentak-bentak, bahkan dimarahi dokter di depan pasien yang disaksikan oleh jutaan masayarakat Indonesia. Inilah yang membuat persepsi dan opini di masyarakat tentang perawat menjadi rusak. Dan ada lagi, ini yang sangat saya benci yang sangat menyudutkan profesi mulia ini judul film ‘Suster Ngesot’, ‘Suster Keramas’ dan masih banyak lagi. Seperti tidak ada lagi judul yang bagus.

            Ingat KAWAN !, kita ini bukan ‘pembantu dokter’. Kita dengan dokter sangat sangat jauh berbeda. Mereka hanya berorientasi dengan penyakit yang dialami pasien, sedangkan kita berorientasi pada kebutuhan pasien saat mereka sakit. Kitalah yang sangat mengetahui keadaan pasien yang kita rawat. Dokter bertemu pasien hanya beberapa saat 2, 3 menit atau paling lama 15 menit, itu mungkin sudah waktu yang sangat terlalu lama bagi dokter. Sedangkan kita 24 jam bersama pasien. Ketika pelayanan dokter kurang memuaskan, mereka pasien dan keluarganya marah dan complain dengan kita. Namun, ketika dokternya visite mereka pasien takut dan malas menyampaikan apa yang mereka rasakan dengan tentang penyakitnya, apalagi dokternya ‘killer’. Ini fakta di lapangan.

            Banyak masyarakat tidak mengetahui keahlian profesi yang mulia ini. Banyak perawat ahli, seperti di IGD ataupun di ICU, namun saat kita melakukan tindakan life saving, keluarga pasien diharuskan keluar.

            Ketidakjelasan batas dan kewenangan perawat sebagai tim kesehatan di lapangan, membuat grey area tugas dan kewenangan dokter dan perawat sangatlah lebar. Contohnya tugas mengobati pasien seperti menyuntik dan memasang infuse adalah area tugas dokter. Namun di lapangan, hampir selalu dilakukan oleh perawat. Bahkan pada situasi emergency yang memerlukan kecepatan penanganan seperti di IGD dan ICU, perawat selalu menjadi andalan.

            Jika saja UU Keperawatan telah disahkan, pastilah profesi yang mulia ini mempunyai aturan yang jelas tentang standar kompetensi, peran dan fungsi perawat dalam Tim Kesehatan. Dengan UU Keperawatan, kita perawat akan dilindungi dari tuntutan hukum.
            Perawat sebagai tenaga kesehatan yang paling dekat dan paling lama berinteraksi dengan pasien adalah profesi yang memiliki resiko paling tinggi tertular penyakit. Ayo rapatkan barisan, semoga UU Keperawatan segera di sahkan.

Suara Hati Perawat Indonesia.


Saya dan Bapak Usman





12 Mei 2014, 01.30 Wib

Amir SangPemimpi


Follow twitter saya @@AmirJundi

Rabu, 07 Mei 2014

KEMATIAN



Kemarin di ruangan tempat saya berdinas ada seorang hamba Allah yang telah dipanggil-Nya. Dia 
bernama alm. Kartiman. Dalam 2 bulan ini almarhum sudah beberapa kali masuk RS. Beliau penderita diabetes. Beliau adalah sosok yang baik, ramah, dan penyabar. Kematiannya pun sungguh sangatlah baik. Menurut teman saya (saya sedang tidak berdinas), setelah beliau menyelesaikan sholat maghrib, kondisi beliau masih sangat baik, namun tiba-tiba pukul 19.35 keadaan beliau memburuk, dan akhirnya meninggal dunia.

Ini adalah pelajaran hidup yang sangat mahal bagi kita yang hidup. Ingatlah setiap yang hidup pasti akan merasakan kematian. Sungguh harta, uang, ataupun jabatan yang kita sombongkan itu tidak akan dapat membantu kita saat sakaratul maut itu datang. Pantaslah bilamana sahabat, Ali radhiyallahu ’anhu pernah berkata: “Dunia pergi menjauh dan akhirat datang mendekat. Karena itu, jadilah kalian anak-anak akhirat, jangan menjadi budak-budak dunia. Sekarang waktunya beramal, dan tidak ada penghisaban. Sedangkan besok waktunya penghisaban, tidak ada amal.

Sahabat, marilah kita mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian yang bisa datang kapan saja. Kematian yang sungguh mengandung kepedihan bagi setiap manusia yang mengalaminya. Hingga kekasih Allah ta’aala saja, yakni Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam berdoa agar Allah ta’aala ringankan bagi dirinya sakaratul maut. Tidak ada seorangpun yang tidak bakal merasakan kepedihan sakratul maut.

Marilah saudaraku, kita mempersiapkan diri menghadapi kematian dengan segera bertaubat memohon ampunan dan rahmat Allah ta’aala sebelum terlambat. Sebab begitulah kematian orang kafir. Suatu bentuk kematian yang diwarnai penyesalan yang sungguh terlambat.

(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh (dinding) sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS Al-Mu’minun 99-100)


8 Mei 2014 10.05
At Inspirasi Room

Ingin mengobrol dengan saya follow twitter saya @AmirJundi

Minggu, 04 Mei 2014

Oh... Caleg

Beberapa hari yang lalu kita baru saja selesai melaksanakan Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 ini. Banyak para Caleg harap-harap cemas, berharap mereka terpilih dan cemas jika mereka gagal.

Di desa saya ada 3 orang Caleg dalam Pileg 2014 ini dengan partai yang berbeda. Suara mereka pecah di TPS tempat saya mencoblos. Namun, dari ketiga Caleg suara mereka berada di peringkat 3 teratas. Ada diantara mereka sangat berobsesi menjadi Wakil Rakyat. Dan ada juga tetap tenang terhadap perhitungan suara yang masih berlangsung.

Dari ketiga Caleg di desa saya, diantaranya bernama S, dia Caleg dari partai P. Dia sering sms saya agar untuk memilihnya dalam Pileg nanti (sebelum pencoblosan dimulai). Dia pemilik rumah makan T di desa saya. Dua hari yang lalu. betapa terkejutnya saya, bahwa si S telah menjual rumah makan T kepada bapak H. Wan seharga Rp. 450 Juta. Beliau terlalu terobsesi menjadi Wakil Rakyat dan rela menjual rumah makan T yang sudah lama dia besarkan.

Ada cerita lain, cerita ini saya dapat dari Ustadz yang biasa mengisi pengajian setiap malam jum'at, sang Ustadz mengatakan, ada seorang kenalan ustadz yang nyaleg padahal dia seorang PNS. Dalam peraturan, seorang PNS tidak dibolehkan nyaleg. Akhirnya di menanggalkan status PNS yang selama ini dia perjuangkan. Dia pun nyaleg dari partai X. Beliau juga telah menghabiskan uang + Rp 150 juta untuk modal nyaleg. Setelah melihat hasil sementara, ternyata suara si Caleg ini jauh dari harapan, dan jauh dari menang, dan sepertinya gagal.

Ini adalah beberapa kasus yang saya jumpai di lapangan, dan pasti masih banyak kasus yang ada di penjuru negeri. Kalau saya nyaleg, namun tidak terpilih saya berpikir simpel, "Mungkin amanah ini belum pantas saya sandang". Tak perlu terobsesi sekali untuk menjadi wakil rakyat. Kalau tujuan mereka menjadi wakitl rakyat untuk berbakti dan mengabdi kepada masyarakat banyak jalan, tidak hanya menjadi angota dewan, Apalagi yang nyaleg orang 'baru' yang tiba-tiba eksis saat menjelang pemilu.

Saya berdo'a semoga para Caleg yang gagal diberi kekuatan dan kesabaran. Ambil sisi positif dan hikmah dari setiap kegagalan ini. Perbaiki diri di masyarakat. Masyarakat sekarang sudah pintar terhadap Caleg yang akan dipilihnya. Walaupun saat 'serangan fajar' kalian memberikan sejumlah uang kepada calon pemilih.

Bagi yang terpilih menjadi Anggota Legislatif baik di DPRK, DPRA, ataupun DPR RI, saya ucapkan Welcome di kursi 'terhormat'. Ingat, ini adalah amanah masyarakat yang masyarakat percayakan kepada Anda. Ingat, nanti di akhirat kelak, Allah akan meminta pertanggungjawaban terhadap amanah ini. Satu lagi, Jangan Korupsi ! Kelak uang yang Anda korupsi akan Allah kalungkan di lehermu di hari kiamat nanti.

Ini adalah suara dari seorang masyarakat yang ingin perubahan.

Amir SangPemimpi
12 April 2014

Ingin mengobrol dengan saya, follow twitter saya @AmirJundi










Bertemu dengan Guru SMP

Ini adalah kejadian yang tanpa disengaja. Saat saya ingin melapor bahwa ada pasien saya yang ingin pindah ruangan dari Klas I ke ruangan VIP, tiba-tiba saya melihat bapak Paiman, guru Bahasa Indonesia saat saya di SMPN 2 Karang Baru. Saya pun bertanya, "Siapa yang sakit Pak?", lalu pak Paiman menjawab, "Ibu Salmiah, guru mata pelajaran Biologi saat kamu SMP".

Saya pun ngobrol-ngobrol  dengan beliau, tidak lama setelah itu datanglah guru yang lain pak Ilyas, pak Uden, pak Usman, pak Sholeh, bu Fatimah, bu Zulfida, bu Fin, bu Azimah, bu Yuni, dan lain-lain, maaf hampir lupa namanya, maklum dah lama dan juga banyak juga guru baru :D

Teringat memori 8 tahun lalu saat berseragam SMP. Saya teringat memori masa lalu dengan pak Uden, guru mata pelajaan Matematika, pak Uden pernah buat saya menangis. Bukan karena dianiaya atau dipukul tapi pak Uden pernah mengatakan bahwa ayah saya pencuri. Sontak saya terkejut, sampai air mata ini jatuh. Setelah hening, pak Uden menjelaskan, bahwa ayah saya mencuri hati ibu saya. Hahaha, semua teman saya tertawa, dan saya pun jadi malu.


Itulah sekelumit kenangan bersama guru SMP, jujur saya rindu sekali moment itu.

Amir SangPemimpi
Selasa, 4 Maret 2014

Follow twitter saya @AmirJundi

Sabtu, 03 Mei 2014

Nikmat-Nya


Sudah lama rasanya saya ingin menulis ini, kisah yang saya alami sendiri. Ketika saya sendiri, rasanya begitu banyak nikmat yang telah Allah berikan kepada hidup saya. Begitu sayangnnya Allah kepada saya. Saya lihat di sekeliling saya, banyak orang yang kesehatannya di ambil sementara, bahkan selamanya oleh Allah.

Di desa saya, dua minggu belakangan ini, sudah dua orang yang dipanggil oleh Allah. Saya merenung, saya dan kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk hidup dan beramal sholeh. Betapa sangat menakutkan saat kita mati tidak membawa amal sholeh. Saya tidak bisa membayangkan siksa kubur itu. Semoga kita yang masih mendapat hikmah dari setiap kejadian yang orang dan kita alami sendiri.

Ada kasus lain, beberapa hari yang lalu teman kuliah saya dulu yang bernama Arief Prastyo mengalami  kecelakaan lalu lintas, lengan kanannya patah, da kemarin baru saja dilakukan operasi. Bagaimana dengan kita yang masih mempunyai lengan dan berfungsi dengan baik. Saya tidak bisa berfikir, bagaimana kalu hal itu terjadi dengan saya. Semoga teman saya tadi diberi kekuatan oleh Allah dalam menghadapi penyakitnya, dan diberi kecepatan untuk sembuh.

Dan masih banyak lagi nikmat-nikmat yang telah Allah berikan kepada kita manusia. Semoga kita dapat menjaga 5 hal sebelum 5 hal itu.

Yaok, semoga kita menjadi manusia yang penuh syukur.

Amir SangPemimpi
4 Mei 2014 10.07
In Mutia Room Inspirasi

Follow twitter saya @AmirJundi