Selasa, 29 Desember 2015

CINTA, Istirahatlah Sejenak

Pernah rasakan cinta ? 
Yap, kalo pernah kita sama.

Pernah merasakan rindu ?
Yap, kita sama.

Pernah merasakan cinta dan rindu ? Tiba-tiba kau berani memutuskan 'hubungan' itu ?
Kalo belum, aku pernah.

Kau tau gimana rindu itu menghujam kuat di hati, bahkan sampai aku bawa kemanapun kaki melangkah. 

Ya itu rasa yang aku rasakan.

Tapi, itulah jalan yang kuambil. Hubungan itu terlarang dalam konteks agama. Bagaimana tidak terlarang, agama saja melarangnya dan tidak tercatat di negara. Satu alasan yang buat berani memutuskan hubungan itu, aku takut Tuhan. Aku takut Tuhan marah padaku, dan mengambil semua yang diberikan-Nya padaku, kesehatan, umur panjang, rezeki dan semuanya.

Aku hanya ingin berpesan kepadamu, iya kepadamu teruslah memperbaiki diri dan teruslah berbuat baik. Yakinlah, seseorang yang tampan, mapan, dan taat kepada agamanya telah menantimu. 

Ada satu kutipan dari postingan Tere Liye, "Jika cinta sejati, kemanapun kamu pergi dia akan kembali. Jika tidak sekarang, mungkin nanti. Jika tidak dengannya, pasti akan lebih baik dengannya". Yakinlah.

Salam Rindu



Banda Aceh, 29 Desember 2015


Amir 

Rabu, 02 Desember 2015

Kalaupun Dia Tidak Tahu

Kalaupun dia tidak tahu kita menyukainya.
Kalaupun dia tidak tahu kita merindukannya.
Kalaupun dia tidak tahu kita memikirkannya.
Maka, itu tetap cinta, Tidak kurang se-mili pun perasaan tersebut.

Bersabar dan diam itu lebih baik, sambil terus memperbaiki diri. Jika memang jodoh, akan terbuka sendiri jalan terbaik itu. Jika tidak, semoga digantikan dengan seseorang yang lebih baik. Yakinlah.

3.12.2015 11.38

AmiR


Anak Perantau

Minggu, 29 November 2015

Ingin Selalu Menjadi Misterius

Kau tahu, aku ingin selalu menjadi misterius. Yap misterius. Hanya aku dan Tuhanku yang tahu tentang keadaanku.

Aku juga sama sepertimu, punya rasa sedih, punya masalah, punya tekanan, punya hutang, dan banyak lagi persoalan yang aku alami.

Aku juga sama sepertimu, punya kebahagian, punya foto liburan, foto ditempat rekreasi, punya foto dengan seseorang, punya foto keren-keren dan lain sebagainya.

Taukah kamu mengapa foto-foto tidak kupublish di ruang public, baik di fesbuk, path, twitter, bbm, dan lain sebagainya. Aku takut jika foto yang kupublish dapat membuat orang iri terhadap apa yang aku alami, aku juga takut kalo semua yang kupublish membuatku bangga diri, aku takut tiba-tiba niatku berubah. Bukan menjadi inspirasi, malah hanya untuk pamer, dan dipuji orang.

Aku hanya ingin menjadi misteri. Tidak sembarang orang akan kubagi cerita hidupku. Aku cukup menuliskannya di blog pribadi. Aku tau, di blog ini juga pasti ada yang baca, tapi yang baca dapat dihitung dengan jari :p.

Cukuplah segala kesedihanku kutulis dibuku agendaku. Biarlah ia menjadi kenangan yang abadi.

Banda Aceh, 29 Nopember 2015 18.05

Amiruddin Simbolon

Anak Perantau

Sabtu, 28 November 2015

Salah Jadwal, Eh Rupanya Benar

Banda Aceh, 29 Nopember 2015 09.10 WIB

Sebenarnya kurang suka dengan judul di atas. Rasanya nyesak, sakit.

Alkisah, seorang perawat bangun pagi. Dia tahu melalui feeling bahwa besok beliau dinas pagi. Bergegaslah beliau untuk dinas pagi, sudah siap, dan sudah absen handkey. Niat hati setelah handkey ingin beranjak ke ruang IGD Rumah Sakit Jiwa. Selepas handkey, bertemu dengan kawan ruangan kak Emi dan kak Rahmah, kak Rahmah mengatakan, "Bukankah Amir libur? Perasaan Amir dinas pagi kak. Dan kak Rahmah kroscek ulang roster dinas di hape beliau. Tepat, saya libur ternyata. tanpa ada beban, saya pulang berganti baju, dan ngopi di Daphu Kopi bersama bang Fathir dan si Tam.

Keesokan pagi harinya...

Aduh, pikiran saya kok ada yang mengganjal nih, saya kroscek kembali roster dinas saya. Exactly, saya salah kemarin. Ternyata dan ternyata saya kemarin jadwalnya dinas pagi. Syukur juga ada absen di pagi itu. Yang celakanya, mereka orang ruangan salah paham. Mereka kira (bang Darmawan, bang Arjun, pak Husen) kawan ruangan, yang jaga itu kak Mira. Mereka salah paham. 2 Malam yang lalu saya naikkan dinas malam kak Mira, dan hari liburnya (kemarin) untuk kak Mira. Mereka menyalahkan kak Mira. Saya jadi 'tidak enak' dengan kak Mira. Akibat kelalaian saya, orang lain jadi pelampiasan kemarahan orang.

Pagi ini, saya langsung BBM bang Darmawan yang dinas pagi kemarin. Saya memohon maaf karena saya tidak masuk, dan juga saya jelaskan hal yang sesungguhnya terjadi. BBMnya sudah dibaca, namun tidak dibalas. Saya terima saja, mungkin beliau marah, tanpa konfirmasi beliau. Saya juga meminta maaf kepada kak Mira, ini 100% salah saya.

Baru ini terjadi kesalahan jadwal dinas selama berkarir menjaddi seorang perawat.


Roster yang salah sebelum revisi (Sengaja dibuat gini biar susah bacanya :p)



Roster yang benar setelah Revisi


Saya akan terima, memang ini kesalahan saya.

Tetap semangat, namanya juga salah, mau bilang saja. Terima saja konsekuensinya :D :)


AmiR

Anak Perantau

Senin, 23 November 2015

Donor Darah

Tadi siang dapat bc dari teman, bahwasannya ada orang yang lagi butuh darah untuk istrinya yang lagi sakit.

Setelah dapat nomor hapenya, saya sms beliau. Namanya Fahri, dari Aceh Besar. Tadi sempat ngobrol, istrinya ternyata kangker rahim, dan sudah dioperasi. Sudah seminggu di rawat di RSUZA. Beliau ini ternyata anak Medan, Labuhan Batu. Sama katakan sama beliau, saya juga anak Medan bang, Tapanuli Selatan. Merantau ke Banda Aceh.

Setelah donor selesai, kami pun beranjak meninggalkan ruang UTD RSZA. Sebelum berpisah, beliau mengucapkan terima kasih dan memeluk saya. Saya katakan kepada beliau, semoga istrinya cepat sembub, dan sampaikan salam saya kepada istri abang.

Note : Hanya konsumsi sendiri, tidak mau di post ke media sosial apapun. Takut sombong ��

Kantin RSUZA, 23 Nopember 2015 23.03

AmiR
Anak Perantau

Minggu, 22 November 2015

Kangen Emak...

Ketika dengar kata Bunda, saya rindu dengan emak saya. Jika rindu, saya langsung menelepon emak saya yang di sana. Sering kali emak saya tidak mengangkat telepon saya, saya telepon kakak saya yang disana, dan akhirnya bisa ngobrol dengan emak saya. Dengar suaranya, membuat hati saya gembira. Saya sangat senang ngobrol-ngobrol dengan beliau. Emak saya, seperti sahabat yang selalu memberi solusi jitu.
Emak, doanya menembus langit.

Banda Aceh, 23 Nopember 2015 09.33

Edisi Kangen Emak..

Foto waktu prajab dulu :D

Ibuku, Pintu Surgaku
Saya dan Ibu, saat pulang kampung 2 minggu yang lalu

AmiR

Anak Perantau

Kamis, 19 November 2015

Jika memang sejati, sejauh apapun pergi dia akan kembali.

Pria itu tiba-tiba mendapat pesan bbm dari 'teman dekat'nya meminta hubungan yg telah terjalin selama 4 tahun itu diakhiri. Awalnya pria ini bingung, mengapa dia bisa cepat sekali mengambil kesimpulan seperti itu. Padahal pria ini sangat ingin bercerita tentang masalah yang terjadi secara utuh, namun beberapa kali niatnya tidak digubris oleh 'teman dekat'nya ini.

Berakhir sudah. Mereka sudah saling kenal, keluarga mereka juga sudah saling kenal, apalagi adik pria ini, sudah sangat dekat dengan 'teman dekat'nya ini. Bahkan cukup sangat sering ngopi bersama.

Namun ketahuilah, masalah ini adalah 'alasan' yang kuat pria ini untuk mengakhiri 'hubungan' terlarang ini. Bagaimana mungkin, ikatan suci diawali dari sesuatu yg dilarang agama. Mengambil dengan cara yang salah. Sebenarnya pria ini juga sangat sayang kepada 'teman dekat'nya ini. Namun, pria ini menebas setiap rasa yang timbul. Pria ini takut akan Tuhannya marah kepadanya. Pria ini mengambil keputusan ini. Mengakhirinya.

Namun, pria ini tetap menjaga hubungan yang baik kepada teman dekatnya ini. Tetap sebagai teman, bahkan sahabat.

Kau tau, pria juga memiliki rasa rindu seperti wanita. Namun, pria ini dengan tegas dan lancang menebas saat rasa itu timbul.

Kau harus tau, sebuah ikatan suci harus diambil dengan cara yang baik.

Pria ini sangat suka membaca postingan penulis Tere Liye di facebook, itulah yang membuat pria ini berani ambil keputusan yang berat itu.

Pria ini tidak peduli apapun yang orang bilang. Bisa jadi banyak yang komentar begini, 'Dulu saat susah sama beliau, sekarang mentang-mentang sudah pns cari yang lain'. Pria ini tidak akan mendengar komentar orang, apalagi memasukkan ke dalam hati, tidak.

Mereka tidak tahu apa yang pria ini pikirkan. Okeh baiklah, pria ini akan jujur. Satu alasan yang terkuat, pria ini takut dengan Tuhannya Allah SWT. Takut akan dosa yang akan dilakukan.

Kau percaya dengan jodoh?
Pria ini sangat yakin dengan jodoh yang akan Tuhannya berikan kepadanya. Jodoh itu sama seperti denga rezeki, tidak akan tertukar. Bukankah janji-Nya selalu benar? Mengapa harus dengan cara yang salah mengambilnya?
Pahami. Semua sudah tercatat jauh hari sebelum kita dilahirkan.

Yakinlah. Jika memang cinta sejati, sejauh apapun dia pergi dia akan tetap kembali.

Teruslah perbaiki diri, pantaskan diri.

Pria yang baik akan berjodoh dengan wanita yang baik, dan wanita yang baik akan dijodohkan dengan pria yang baik pula. Ini bukan kata pria ini. Ini Firman Allah SWT Sang Pemilik hati manusia.

Note : Pria itu bernama Amir.

Banda Aceh, Jumat 20 Nopember 2015.

Rabu, 18 November 2015

Kematian dan Kehidupan

Pada suatu hari 'kematian' dan 'Kehidupan' bertemu satu sama lain, lantas mereka berbincang :

Kematian : "Kenapa orang2 itu menyukai kamu, tapi mereka sangat membenci aku?"

Kehidupan (menjawab sambil tersenyum) : "Orang-orang menyukaiku karena aku adalah 'dusta yang indah', sedangkan mereka membencimu karena kamu adalah 'kebenaran yang menyakitkan'.

Quotes lama, entah siapa yang pertama kali menulislannya. Mungkin para pujangga dulu.

Banda Aceh, 19 Nopember 2015. 11.09

AmiR

Renungan


Yang dikejar manusia adalah tenangnya hati. Menjadi nomor wahid adalah perjalanan yang sepi, dan banyak yang harus dikorbankan. Melepas banyak hal dalam hidup, barulah bisa berdiri di puncak yang sempit.

Saya selalu memilih menggandeng tangan bersama-sama, dan berjalan di jalur yang sama. Mari kita gapai sukses bersama.

Selasa, 17 November 2015

Mencintai Dalam Diam

Aku boleh jujur kepadamu? Sebenarnya aku sayang kamu. Tapi, aku minta maaf harus menjauh darimu. Aku ingin belajar menjaga hati, menjaga sampai Allah mengizinkan hari itu tiba.

Aku belajar menekan rasa sedih, galau, entah apalagi sebutannya. Aku takut Allah marah. Kamu pasti paham kemana arahnya. Sekarang kita bebas.

Aku percaya, jodoh itu tidak akan tertukar.

Jika sesuatu itu tidak diperoleh saat ini, bisa jadi kita dapatkan esok lusa.

Kalaupun saat ini gagal dijalani, bisa jadi esok lusa kita bisa menikmati momen indah tanpa harus melanggar syariatnya. Bukan sok suci atau apalah. Ini tentang kata hati yg sangat susah di lawan.

Banda Aceh, 17 Nopember 2015 22.08 WIB

Jumat, 04 September 2015

Kabar Duka Dari Sana

Barusan adek saya telepon saya, katanya mamak kecelakaan. Syok saya mendengarnya. Langsung saja saya bbm teman yg di RSUD Aceh Tamiang. Dari belasan yg saya bbm, hanya 2 orang yg balas yaitu kak Tutie dan bang Heri, kak Tutie dinas pagi dan alhamdulillah bang Heri dinas malam. Saya mencoba meminta tolong beliau untuk melihat kondisi ibu saya, dan meminta bliau untuk memotonya. Alhamdulillah, kabar yg beliaun sampaikan baik, kondisi ibu tidak apa-apa, hanya beberapa jahitan (heating) di kepala. Melalui foto yg beliau kirim, hati ini terasa lega, melihat ibu dalam kondisi baik, dan masih bisa tersenyum.

Saya boleh jujur, saya paling tidak suka (was-was) jika adik saya sms, atau telepon dari rumah. Saya selalu khawatir bahwa pesan yg akan disampaikan negatif atau memberi kabar buruk. Sudah terlalu sering mendapat kabar buruk dari sana (kampung halaman/ rumah). Belum lama ini, kabar bahwa family saya meninggal disebabkan kangker rahim yg beliau derita.

Ibu, tetap kuat dan tegar. Kami anak-anakmu sangat mencintaimu. Maafkan anakmu ini ibu, disaat engkau terbaring RS, anakmu ini tidak berada disampingmu. Anakmu ini hanya bisa melantunkan do'a semoga Allah menyehatkan ibu dan ayah selalu. Semoga Allah tidak memasukkan saya termasuk anak yg durhaka.

Rasanya saat ini saya ingin menangis terus.

Salam dari anakmu yg jauh di negeri Rantau...


Banda Aceh, 5 September 2015 07.01


Amiruddin Simbolon

Selasa, 01 September 2015

Misteri

Banda Aceh, Selasa, 1 September 2015

Tadi sore tiba-tiba hape saya berdering, ternyata sahabat saya yang telepon. Kami satu SMP, SMA, bahkan satu kampus. Inti beliau menelepon saya tadi hanya menanyakan tentang STR nya, sudah siap atau belum, dan dimana ditanya status STR itu. Sahabat saya ini namanya Nura

Setelah selesai dengan inti pembicaraan itu, pembicaraan nyerempet ke jodoh. Dia tanya, "Amir sudah baca buku 7 Keajaiban Rezeki karya Ippho Santosa?". Saya jawab, sudah. Di dalam buku itu ada tentang doa sepasang bidadari. Beliau juga berdo'a semoga saya mendapatkan jodoh yang sesuai. Thanks sobat doa'nya.

Beliau baru saja menikah 3 minggu yang lalu. Beliau bercerita menyukai seseorang dan sempat mengobrol dengan orang yang disukainya ini. Beliau pernah mengatakan, "jika nanti saya mempunyai anak perempuan, saya ingin menjodohkan dengan anak abang". Lalu orang yang disukainya ini menjawab, "anak abang juga laki-laki". Lalu beliau bertanya lagi, "Jika anak kami nanti perempuan, ingin menjodohkan dengan anak abang". Lalu si pria menjawab, "anak abang juga perempuan". Awalnya teman sahabat saya ini belum ngeh. Namun beliau mengatakan dengan jujur, bahwa abang ini adalah yang orang disukainya.

Kemudian beliau pergi ke Qatar, disana ada kakaknya yang bekerja di sana. Beliau sempat umrah ke Mekkah. Di saat Umrah beliau berdo'a semoga orang yang disukainya berubah menjadi lebih baik dan berjodoh dengannya.

Do'a beliau diijabah Allah, tepat 3 minggu yang lalu beliau menikah dengan orang yang dicintainya, dan akhirnya beliau ini paham atas jawabannya yang ditanyakan waktu dulu.

Beliau berpesan kepada saya, "Amir jangan pernah meremehkan do'a". Yakinlah Allah akan menjawab setiap do'a kita.

Beliau juga mengatakan, saya masih sekolah dulu saya ini orangnya agak sok yang menyebabkan beliau kurang respek. Lalu saya tanya, kalo sekarang gimana Nura ? Beliau menjawab, "sekarang sudah banyak berubah, lebih kalem (bukan kayak lembu ya).

Sebelum teleponnya saya tutup, saya ucapkan terima ya sobat atas nasihatnya. Membekas dihati. Semoga disegerakan. Aamiin


Salam


Amiruddin Simbolon

Minggu, 23 Agustus 2015

Sebuah Kabar Dari Sana

Banda Aceh, 23 Agustus 2015

Tadi pagi ibu saya menelepon saya, bahwa ada saudara saya yang meninggal. Saya kaget dan terkejut. Saya terakhir melihat beliau setahun yang lalu. Saat saya masih bertugas di RSUD Aceh Tamiang, beliau adalah pasien yang di rawat di ruang tempat saya berdinas, ruang cut mutia tepatnya kamar nomor 8. September 2013 beliau didiagnosa oleh dokter menderita kangker payudara. Setelah di PA (periksa lab) ternyata kankernya termasuk kangker ganas. Setelah berdiskusi dengan suaminya, akhirnya harus diangkat payudara sebelah kiri. Dan setelah diangkat, lambat laun kondisinya semakin baik. Namun, harus selalu jaga setiap makanan yang dikonsumsi.

Beliau juga pernah memberi saya sebuah sajadah dan sarung kepada saya. Beliau berpesan, ucapan terima kasih karena telah merawat cicik.

Dan tadi pagi, beliau dipanggil Allah untuk selama-lamanya. Ternyata beliau menderita kangker rahim.

Saya sangat sedih, ketika saya di sini (Banda Aceh) banyak orang kampung yang saya kenal dekat satu-satu telah dipanggil Allah. Rasanya sedih, tidak dapat menghadiri pemakamannya. 

Dan pada akhirnya kita semua akan kembali kepada-Nya, Allah Tuhan semesta alam.

Selasa, 18 Agustus 2015

Reuni On Vacation

Pada suatu hari, kami berenam berangkat ke Sabang dalam rangka reuni + liburan. Hihi, macam cerita legenda ya :p. Ini adalah sebagian perjalanan saya dan kawan-kawan ke Pulau Terindah (versi bapak Amir) hehe. Luar biasa ini indahnya Kota Sabang.

Saya pertama kali ke Kota ini tahun 2012 saat wisuda saya, dan bulan lalu ke Kota ini lagi. Pulau ini benar-benar sangat amazing. Yang sangat amazing adalah alam bawah laut di Pulau Rubiah. Ini tempat yang wajib dikunjungi jika sobat kemari.Udah ah, malas kasih tau. Kalo mau tau lebih lanjut, silahkan berkunjung ke sini, dan rasakan sensasi penciptaan alam yang luar biasa. Subhanallah.



Ini terletak di jalan baru menuju Pelabuhan Balohan, Sabang

Menuju ke Benteng Jepang

Menuju ke Benteng Jepang, Sabang

Sabang Hill, Sabang

Monumen I Love Sabang, Sabang

Aduh, ane lupa dimana ini diambil :p

Aduh, ane lupa dimana ini diambil part II

Monumen KM O Indonesia, paling Barat  Indonesia

Jalan menuju KM O, Sabang

Di depan KM O dengan pemandangan Samudera Indonesia

Pantai Iboih setelah selesai Snokling, Sabang

Ingat ya Sobat, kemanapun kita pergi berlibur atau rekreasi buanglah sampah pada tempatnya. Jaga alam ini agar awet buat generasi kita kelak.


Banda Aceh, 19 Agustus 2015

Salam Anak Perantau


Amiruddin Simbolon

Sabtu, 15 Agustus 2015

Merdeka !

Upacara Bendera Merah Putih









Banda Aceh, 16 Agustus 2015

Hari Merdeka, nusa dan bangsa hari lahirnya bangsa Indonesia. Merdeka, sekali merdeka tetap merdeka !

Udah gitu ajah :p

Kamis, 06 Agustus 2015

Game COC Menyatukan

Hai apa kabarnya sobat ?
Semoga dalam keadaan baik-baik saja ya disana.

Ini gue mau cerita tentang sebuah game yang asyik dan seru banget. Nama game itu Clash of Clan (CoC). Mungkin sobat sudah tau, dan sobat juga salah satu crashernya. Ane kenal game ini baru 5 bulan yang lalu, itupun dikenalin sama teman. Awalnya ane kagak terlalu paham dengan game ini. Lambat laun game ini seru dan very very asyik.

Saat ini ane bergabung dengan sebuah clan asli Kualasimpang, Aceh Tamiang, nama clannya Tamiang Star. Ane baru 3 bulan bergabung dengan clan ini, sekarang ane sudah menjadi Co-Leader di Tamiang Star.

Harus saya akui, game ini sangat asyik. Kita harus membangun sebuah desa yang kuat, jika ada yang merampok (looting) desa kita, mereka tidak mampu menembus pertahanan desa kita. Oke, yang ingin saya bahas di sini adalah tentang persahabatan kami di clan ini.

Jujur saya akui game ini menyatukan kami, anggota clan. Clan ini beranggota 31 orang, terdiri dari berbagai profesi diantaranya dokter, perawat (saya sendiri), polisi, mahasiswa, IRT, Polisi Hutan, pekerja kantoran, Bisnisman, pedagang, pelajar, dan juga orang sipil. Yang lebih seru saat war. Saling chat yang membuat kekeh. Padahal kami baru saja kenal, bahkan hanya di clan. Tapi, saat kopdar rasanya sudah bertahun-tahun kenal. Itulah sebuah game. Bahkan saat tulisan ini diketik, anggota clan sedang berkumpul dirumah Om Kinglee (Anggota Tamiang Star) yang hari ini anaknya aqiqah. Om Chodry tadi kirim foto mereka yang sedang berkumpul di sana.

Profil base Amir sampai saat ini

Statistik War Tamiang Star


My Village

Anggota Tamiang Star lagi ngumpul di rumah Om Kinglee


Saat acara buka bersama

Saat buka bersama anggota Tamiang Star di Ayam Penyet Djogja Karang Baru

Personil yang ikut buka bersama



Semoga persahabatan di dunia maya, dan nyata tetap solid ya kawan.


Banda Aceh, 6 Agustus 2015

Anak Perantau



Amiruddin Simbolon


Kamis, 30 Juli 2015

Kamu Harus Tahu

Banda Aceh, 31 Juli 2015

Hai kamu, iya kamu yang entah sedang apa di sana.
Kamu seseorang yang spesial, semoga disegerakan ya.
Siapapun kamu, dari latar belakang apapun kamu, dari keluarga apapun kamu saya tidak peduli.
Semoga kamu menjadi orang yang sangat saya rindukan saat saya jauh untuk segera pulang.

Saya ingin bercerita dengan kamu.
Kamu bukanlah wanita yang kelak menjadi wanita yang sangat saya cintai.
Kamu kelak bukanlah wanita yang sangat teramat spesial dalam hidup saya.
Betapapun kamu perlakukan saya dengan sangat baik, tetap saja kamu bukan wanita yang utama buat saya.

Saya hanya ingin bilang, wanita yang sangat amat saya cintai adalah ibu saya.
Jika pun  nanti jika Allah menggariskan jodoh buat kita, saya akan mengajukan syarat yang wajib kamu penuhi. Jika kamu tidak setuju, silahkan mundur.
Syarat itu adalah kamu harus menyayangi ibu saya lebih dari apa yang akan kamu berikan kepada saya.

Taukah kamu pengorbanan ibu saya kepada saya dan saudara-saudara saya saat saya kecil dulu ?
Saya ingin sedikit bercerita dengan kamu. Dulu, saat saya masih sangat kecil kami hidup di kampung yang sangat dalam dan terisolir. Nama kampungnya Aek Toras, di pedalaman Tapanuli Selatan, Propinsi Sumatera Utara. Kami orang perantaun. Ibu saya melakukan apapun buat kami agar 'bisa makan'. Saat saya berumur 1 tahun ibu ke sawah orang, menderes rambung orang sedang saya digendongnya. Jika kami berdua, ibu sering bercerita tentang kenangannya di kampung dahulu. Semakin ibu cerita, saya nyesak, saya nangis, saya tidak bisa membayangkan betapa pedihnya kehidupan dulu. Dan akhirnya ibu nekad untuk merantau ke Aceh untuk merubah segalanya. Alhamdulillah, Allah beri jalan. Namun saat pertama kali kami di sini, jalan kami tidak mulus, banyak rintangan dan cacian orang-orang, bahkan cacian itu datang dari saudara saya sendiri (hidupnya sudah 'bagus'). Setelah berjuang selama 10 tahun lebih, alhamdulillah hidup kami mulai berubah, dan ibu mampu menyekolahkan saya dan saudara-saudara saya sampai ke jenjang perguruan tinggi. Ini hanya sebagian kecil kisah yang saya simpan di hati, dan kelak akan saya ceritakan kepada anak-anak saya.

Kamu tahu, wanita ini telah mengandung, melahirkan, menyapih, mendidik, menyekolahkan, mendo'akan sampai saya seperti sekarang.

Satu hal yang jangan pernah kamu lakukan, jangan pernah membandingkan dirimu dengan ibu saya. Kelak kamu akan menyesal. Saya sangat mencintai ibu saya dari apapun.

Ibuku, sosok dibelakang layar yang perannya tak tergantikan. Engkaulah wanita yang sangat saya cintai. Engkau pintu surga saya. Engkaulah yang ingin selalu saya jumpai di saat saya jauh di perantauan.

Saat Idul Fitri 1435 H / Tahun 2014

Saat saya Wisuda

Ibuku, pintu surgaku

Hasil didikan Ibu

Saat saya Wisuda tahun 2012

Jalan-jalan di Pantai Lampuuk Maret 2015

Pintu Surgaku


Hasil didikan Ibu, sudah mampu 'berdiri'

Saya dan ibu saya, Idul Fitri 1435 H

 Anak Perantau



Amiruddin Simbolon


Ada Pertemuan Ada Perpisahan

Banda Aceh, 29 Juli 2015


Dimana ada pertemuan, pasti akan ada perpisahan. Dimana ada awal, pasti akan ada akhir. That's life. Ketika akhir dari sebuah perjalanan, akan menjadi awal pertemuan yang baru. And that's more about life. 

Di dalam hidup,  banyak orang yang datang dan pergi. Allah telah menjumpakan kita dengan orang-orang yang telah Dia gariskan dalam catatan takdir kita.

Mereka pun datang dan pergi silih berganti.

Ada yang melintas dalam waktu singkat, namun sangat berbekas. Ada yang lama beriringan namun kehadirannya tidak bermakna.

Semua orang yang pernah singgah dalam hidup kita bagaikan kepingan sebuah puzzle, yang saling melengkapi membentuk sebuah cerita kehidupan. Maka sudah menjadi fitrah manusia, bila ada pertemuan tentu saja ada perpisahan. 

Akhir perjalanan, ia akan menjadi awal bagi perjalanan lainnya. Sebuah perpisahan akan menjadi awal pertemuan dengan yang baru. That's life must be.

Kalau kita tidak bisa berjumpa lagi di dunia, semoga Allah mengumpulkan kita di jannah-Nya. Aamiin.



Anak Perantau


Amiruddin Simbolon

Rabu, 17 Juni 2015

Ramadhan Season II di Negeri Perantauan

Banda Aceh, 17 Juni 2015


Jika memasuki bulan suci Ramadhan, hati ini bergetar dan sedih. Ya, inilah Ramadhan saya kedua kalinya jauh dari orang-orang yang saya sayangi, ayah, ibu, abang, kakak, keponaan, dan saudara lainnya.

Sejujurnya saya iri dengan mereka yang bisa menyantap sahur dan berbuka bersama sanak family, saya rindu itu. Saya juga tidak menyesal mengapa saya tidak bisa bersama mereka. Saya percaya ini adalah takdir yang telah Allah gariskan ke dalam kehidupan saya.

Apalagi hari ini adalah hari meugang, hari minus 1 Ramadhan. Saya rindu rendang masakan emak. Pokoknya makanan emak makanan terlezat di dunia. :D

Alhamdulillah, tadi sudah menelepon orang tua dikampung halaman, untuk meminta maaf atas salah dan khilaf. InsyaAllah saya akan menyantap sahur dan berbuka bersama bareng mereka. Saya sudah planingkan bahwa 2 minggu kedepan saya pulang.

Semoga Ramadhan kita membawa perubahan dalam hidup kita, semoga kita lulus dengan predikat taqwa.
aamiin ya rabbal 'alamin.


Salam


Amiruddin Simbolon
Anak kampung yang mempunyai mimpi setinggi langit.

Rabu, 10 Juni 2015

SEPUCUK SURAT DARI AYAH DAN IBU

Oleh:
Ust. Firanda Andirja, Lc., M.A.

Anakku...
Ketika aku semakin tua, aku berharap kamu memahami dan memiliki kesabaran untukku...
Suatu ketika aku memecahkan piring atau menumpahkan sup di atas meja, karena penglihatanku berkurang, aku harap kamu tidak memarahiku...

Orang tua itu sensitif selalu merasa bersalah saat kamu berteriak...
Ketika pendengaranku semakin memburuk dan aku tidak bisa mendengar apa yang kamu katakan, aku harap kamu tidak memanggilku "tuli", mohon ulangi apa yang kamu katakan atau menuliskannya...

Maaf, Anakku...
Aku semakin tua, ketika lututku mulai lemah, aku harap kamu memiliki kesabaran untuk membantuku bangun, seperti bagaimana aku selalu membantu kamu saat kamu masih kecil, untuk belajar berjalan...

Aku mohon, jangan bosan denganku ketika aku terus mengulangi apa yang kukatakan, seperti kaset rusak, aku harap kamu terus mendengarkan aku...

Tolong jangan mengejekku, atau bosan mendengarkanku... Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil dan kamu ingin sebuah balon?

Kamu mengulangi apa yang kamu mau berulang-ulang sampai kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan...
Maafkan juga bauku tercium seperti orang yang sudah tua... Aku mohon jangan memaksaku untuk mandi, tubuhku lemah... Orang tua mudah sakit karena mereka rentan terhadap dingin.

Aku harap, aku tidak terlihat kotor bagimu... Apakah kamu ingat, ketika kamu masih kecil? Aku selalu mengejar-ngejar kamu karena kamu tidak ingin mandi.

Aku harap kamu bisa bersabar denganku, ketika aku selalu rewel. Ini semua bagian dari menjadi tua, kamu akan mengerti ketika kamu tua...

Dan jika kamu memiliki waktu luang, aku harap kita bisa berbicara, bahkan untuk beberapa menit... Aku selalu sendiri sepanjang waktu dan tidak memiliki seseorang pun untuk diajak bicara...
Aku tahu kamu sibuk dengan pekerjaan, bahkan jika kamu tidak tertarik pada ceritaku, aku mohon berikan aku waktu untuk bersamamu...

Apakah kamu ingat, ketika kamu masih kecil? Aku selalu mendengarkan apapun yang kamu ceritakan tentang mainanmu.
Ketika Saatnya tiba dan aku hanya bisa terbaring sakit dan sakit, aku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku...

Maaf, kalau aku sengaja mengompol atau membuat berantakan... Aku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku selama beberapa saat terakhir dalam hidupku, aku mungkin, tidak akan bertahan lebih lama...
Ketika waktu kematianku datang, aku harap kamu memegang tanganku dan memberikanku kekuatan untuk menghadapi kematian...

Ketika aku bertemu dengan Sang Pencipta, aku akan berbisik pada-Nya untuk selalu memberikan berkah padamu karena kamu mencintai Ibu dan Ayahmu... Terima kasih atas segala perhatianmu, nak

Minggu, 24 Mei 2015

Jodoh Pasti Berjodoh

Banda Aceh, 25 Mei 2015

Jodoh? Ya, jodoh itu seperti rezeki dan kematian. Penuh misteri. Rezeki harus dijemput dan kematian harus disiapkan bekalnya untuk perjalanan yang sangat panjang bertemu dengan Sang Pemilik alam semesta. Dijemput dan dipersiapkan adalah dua kata kunci untuk urusan jodoh.

Saya yakin segala sesuatu harus dipersiapkan, bukan ditunggu. Diupayakan dan dijemput. Dijemput bukan berarti kita harus tebar pesona dimana-mana, namun kita harus selalu menjaga marwah (harga diri) dihadapan siapapun.

Kalaupun kita menyukai seseorang, lebih baik kita pendam rasa itu dan berdoa dalam diam. Cinta sejati akan selalu ditemukan. Jika bukan sekarang, nanti akan ditemukan dengan waktu dan orang yang tepat disaat semua sudah siap.

Apabila kita ingin mendapat jodoh yang berkelas maka tingkatkan persiapan kita. Selalu mencari cara baru agar hidup kita semakin bermutu. Kita juga harus berupaya keras agar Allah memilihkan jodoh yang terbaik untuk kita. Setiap jodoh pasti berjodoh.

Semoga Allah menemukan jodoh yang tepat buat saya dan kamu. Iya, kamu yang baca ini :)

Selasa, 19 Mei 2015

Sang Nenek

Banda Aceh, 20 Mei 2015
09.30

Hai sobat apa kabarnya, sudah sholat dhuha kah?

Pagi ini saya kembali menemukan kisah pagi. Tadi beberapa waktu yang lalu saya pergi ke kantor Dinas Keuangan Aceh untuk menyerahkan surat polisi dalam pembuatan STNK mobil ambulance RSUD Aceh Tamiang. Saya dimintai tolong dengan bang Adi supir ambulance RSUD Aceh Tamiang. Saya bertemu dengan pejabat yang mengurusi tentang ini. Namanya pak Sofyan, sudah tampak tua. Namun sangat lembut dalam melayani saya. Saya suka ini. Ini namanya pelayan publik. Dicontoh ya sobat :D

Setelah selesai saya keluar dan ingin pulang, namun saya melihat sang nenek penjual jamu. Saya hampiri dan bertanya, "jamu apa yang paling enak nek?". Jawab beliau jamu seger. Oke nek, satu ya. Sambil minum saya mengobrol dengan sang nenek, beliau tinggal di Kuta Alam. Beliau sudah jualan selama 40 tahun. Wah, lama sekali. Say sempat bergurau, saya saja sekarang sudah 24 tahun nek, belum lahir, hehe. Sang nenek bercerita beliau dari Solo. Jika pulang ke Solo sang nenek sudah lupa tempat tinggalnya dulu. Pasti banyak perubahan terjadi d kampung halaman dalam waktu yg lama. Saya juga bercerita, saya juga merantau nek, kampung halaman saya di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Ya, nenek gak tau di daerah mana itu. Hehe, maklum dulu tahun 70an peta Tapanuli Selatan belum nampak :D. Setelah selesai minum, saya beranjak pergi. Tenang Sob, saya bayar kok jamunya, harganya Rp. 5.000, hehe. Saya ucapkan terima kasih nenek :)

Pesan yang dapat saya ambil, merantaulah kemanapun ingin kita pergi. Tapi ingat, kampung halaman selalu merindukan. Ada orang-orang yang kita sayangi menunggu kehadiran kita.

Salam anak Perantau

Amiruddin Simbolon, dari Tapanuli Selatan ke Aceh Tamiang hingga ke Banda Aceh. Tetap, Kampung halaman tetap membuat saya rindu.

#Nasionalisme

Banda Aceh, 19 Mei 2015

Assalamualaikum...

Apa kabarnya Sahabat semua, sudah sholatkah?
Saya ingin menulis tentang nasionalisme. Apa yang sobat pahami tentang nasionalisme? Yap, kita pasti akan menyebut cinta tanah air, NKRI harga mati. Iya benar, tidak salah. Saya ingat semasa saya kecil banyak sekali diputar film-film perjuangan apalagi menjelang hari kemerdekaan. Jika Indonesia diserang, kita akan membelanya dengan harta dan jiwa. Inilah nasionalisme. Sayangnya sekarang film-film perjuangan sudah teramat jarang, kalaupun ada (pidato bung Tomo), takbirnya dihilangkan.

Sekarang, banyak kita yang keliru memaknai nasionalisme. Nasionalisme dipahami melalui atribut. Misal, ada yang begitu bencinya dengan sorban dan jubah. Katanya bukan asli Indonesia. Sampai wanita yang berhijab pun tidak lepas dari sindiran. Namun, jas yang berasal dari barat tidak dibilang westrenisasi. Toh bukan asli Indonesia juga.

Lihat negara tetangga, begitu bangga dengan pakaian melayunya. Kita? Apalagi ikut dengan kontes kecantikan, berlenggok-lenggok di depan panggung dengan membuka aurat. Inikah nasionalisme? Parahnya, banyak yang bilang ini nasionalisme.

Ketika Palestina atau negeri tetangga buuh bantuan, ada yang bilang, "Indonesia juga masih banyak masalah , kenapa jauh-jauh ngurusi negara lain?" #gagalpaham. Apakah kita harus selesai dari masalah baru membantu negara lain? Apa yang dibanggakan dari negara ini selain korupsinya ?

Bahkan kaum Rohingya yang dibantai dinegaranya dan terkatung-katung di lautan kita abaikan? Alhamdulillah, saya senang dan bangga menjadi penduduk Aceh. Saat negara Indonesia, Thailand, dan Malaysia menolak membantu, nelayan Aceh dan Pemerintah Aceh membantu dan mengatakan mereka juga saudara kita.

Sementara itu kit sibuk mengutak-atik bacaan Al-Qur'an agar sesuai dengan adat negeri, dengan melabrak tajwid. Inikah nasionalisme versi kamu?

Semoga kita tidak terjebak dalam nasionalisme palsu berlebel liberal yang tudak membawa kebaikan.

Salam

Amiruddin Simbolon

Jumat, 01 Mei 2015

Ayah, I'm so so miss You

Ayah, taukah engkau aku di sini anakmu dari kejauhan sangat merindukanmu.

Ayah, engkaulah panutan hidupku, engkaulah pria kuat dan entah berapa kali pundak itu memikul began hidup ini.

Ayah, aku masih sangat ingat jelas saat kita mengambil nangka di Paya Laut. Dari ujung ke ujung kita berjalan kurang lebih berjarak 3 km engkau memikul beban lebih dari 50 kg, engkau berjalan santai seperti tidak ada beban di raut wajahmu. Sedang aku hanya memikul beban yang tidak kurang dari 25 kg, sudah mengomel, menggerutu, capek.

Ayah, masih sangat banyak waktu yang Kita lakukan bersama. Any rindu masa-masa itu. Any ingin mengulang masa itu ayah. Terlalu singkat waktu kebersamaan kita.

Ayah, taukah engkau aku di sini selalu bertanya-tanya sedang apakah engkau di sana.

Ayah, aku teringat di masa lalu ada saudara kita yang tidak suka dengan keras dan prinsip hidupmu dan sering menghina dan mencemoohmu. Aku mendengarnya ayah, Aku sedih, marsh. Dahulu aku belum berani untuk membelamu, aku dulu hanyalah siswa SMP. Namun Semarang sudah berubah ayah. Aku akan menjadi benteng dan akan selalu membelamu ayah. Dan Aku yakin, 'dia' tidak akan berani menghinamu lagi.

Ayah, Aku berazzam dan dengan izin Allah di tahun 2018 nanti kami anak-anakmu akan memberangkatkanmu dan ibu umrah. Doakan kami agar bisa selalu di sampingmu ayah.

Ayah, Aku sangat merindukanmu.

Dari anakmu di negeri Perantauan.

Banda Aceh, 23 April 2015

Amiruddin Simbolon

Kota yang Indah

Saya di kota ini sudah berjalan hampir 8 bulan, ya di Kota Banda Aceh ibukota Propinsi Aceh. Saya kagum dengan kota ini. Ya, nuansa agama Islam sangat kuat dan kental. Contoh kecil silahkan pergi ke mesjid, Saya yakin rame yang sholat jamaah.

Kemarin, tepatnya di Masjid Al Makmur (Mesjid Oman), ada 3 jamaah subuh berkumpul. Luar biasa ramainya, hampir penuh mesjid, Wali Kota Banda juga turut hadir. Dalam sambutannya, beliau mencanangkan gerakan sholat Subuh berjamaah di Masjid dan di Mushalla terdekat. Wali Kota Banda Aceh bernama Illiza Sa'buddin, biasa disapa Bunda. Bunda Illiza sangat peduli terhadap agama dan akhlak warganya. Dalam sambutannya beliau mengatakan, tugas pemimpin bukan hanya pembangunan secara fisik yang dapat dilihat dan disentuh, namun pembangunan akhlak yg lebih utama. Bukan mental yang perlu di revolusi, namun akhlak dan Budi pekerti. Banyak orang yang bermental baik, namun berakhlak buruk. Beliau juga mengambil contoh negara Turki. Dulu Turki adalah negara tersekuler di dunia peninggalan Jamal Attaturk, namun di bawah kepemimpinan President Erdogan Turki kini menjadi negara yang kaya dan maju. Turki sudah dahulu mencanangkan Subuh Berjamaah di Masjid. Belum lama ini Bunda juga sudah meresmikan Suka Relawan Anti Maksiat. Luar biasa Bunda, semoga Allah memberi kekuatan dan kesehatan untuk Bunda untuk memimpin kali sebagai warga. Dari zaman nabi Nuh sampai saat ini jalan dakwah akan selalu mendapat cemoohan, pertentangan dari syetan terutama dari Jeni's manusia.

Saya belum lama di sini, namun Saya merasa kota ini seperti Kota Saya sendiri Kualasimpang. Harapan Saya, semoga Bapak Bupati Aceh Tamiang berani mengambil sikap dan tanggung jawab terhadap akhlak generasi muda di sana.

Salam anak Perantau

Banda Aceh, 2 January 2015

Amiruddin Simbolon

Sabtu, 28 Februari 2015

Akhirnya, Dendam Terbalaskan dan Dapat Melihatmu Secara Langsung Ustadz.



Banda Aceh, Jumat, 27 Februari 2015 Pukul 18.30 WIB

Dua hari yang lalu saya membaca Koran Madani, disitu ada ajakan untuk datang di Taman Sari, ada Ust. Yusuf Mansyur mengisi kajian Jum’at. Niat kuat ingin pergi pada hari Jum’at pukul 08.00 pagi. Juma’t itu saya sudah bangun, tapi ada rasa pigi tidak, pergi tidak, dan sampailah pukul 09.00 pagi. Saya lihat di twitter Ust. Yusuf Mansyur, barulah saya menyesal melewatkan kesempatan yang langka ini untuk berjumpa Ust. Yusuf Mansyur. Dalam hati, akan saya balaskan dendam ini (ingin melihat langsung Ust. Yusuf Mansyur).

Jum’at ini saya tahu yang mengisi Khatib di Mesjid Agung Al Makmur Lamprit adalah Ust. Yusuf Mansyur. Saya pergi agak cepat agar dapat shaf yang depan. Alhamdulillah, saya dapat barisan 3 shaf di depan. dan ketika pengurus Mesjid membacakan siapa yang menjadi khatib, ternyata memang betul Ust. Yusuf Mansyur yang ngisi. Perasaan senang pun menghampiri. Serasa seperti diumumkan pemenang dalam kontes (pernah ngalamin ini sebelumnya).

Setelah adzan mau dikumandangkan, sang khatib mengambil tempat di atas mimbar. Luar biasa wajah Ust. Yusuf Mansyur, putih bersih, bercahaya, dan tampak kelopak mata beliau hitam. Saya yakin beliau sering menangis saat Sholat malam.

Dalam khutbah, beliau mengupas tentang shalawat nabi. Beliau mengajak kita untuk senantiasa bershalawat atas Rasulullah SAW setiap saat pagi ataupun petang. Lantunannya quran yang beliau bacakan sungguh merdu dan indah. Beliau juga mengajak kepada jamaah untuk senantiasa mengerjakan sunnah Rasulullah SAW, sholat dhuha, sedekah, sholat sunnah qabliah dan ba’diah, sholat malam, berbuat baik, dan banyak perbuatan baik yang lain. Beliau juga mengajak kepada jamaah untuk senantiasa yakin kepada Allah tentang rezeki. Bahwa Allah seperti perasangka ummat-Nya, pesan beliau. Setelah selesai khutbah, beliau sekaligus menjadi imam sholat. Lafadz surat yang dibacakan jelas dan merdu.

Selesai sholat beliau member hadiah kepada semua jamaah, hadiah beliau adalah do’a untuk menjalani hidup ini. Hadiah beliau adalah, ‘Allah, Engkaulah Tuhanku, tempat meminta segala sesuatu”.

Selfie saat mengisi Tausyiah dengan tema ngafal Qur'an mudah dan berkah di Taman Sari

Ust. Yusuf Masnyur dengan giok Aceh di jarinya

Ust. Yusuf Mansyur dan Wali Kota Banda Aceh Illiza saat Ust. YM beranjak pulang dari Banda Aceh. Sampai bertemu kembali di Banda Aceh Ust. YM

Ini adalah pengalaman religius yang sangat berkesan. Semoga di waktu yang lain dapat bertemu kembali dengan engkau Ust. Yusuf Mansyur. Salam dari saya.


Amiruddin Simbolon